BONE–Dalam upaya meningkatkan produksi tanaman pangan di Kabupaten Bone Anggota Komisi IV DPR RI Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI menggelar bimbingan teknis.
Dirjen Tanaman Pangan Pusat Kementerian Pertanian RI, Ir. Lilik Retnowati menyampaikan fokus utama tahun 2024 adalah mencapai target produksi padi dan jagung. “Kita harus memastikan bahwa produksi tanaman pangan, terutama padi dan jagung, mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kita dapat menekan impor dan mencapai swasembada pangan,” ujarnya.
Dalam acara ini, juga turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM, Staf Ahli DPR RI, Andi Haeril Adfa, SH, serta Kepala IP3 OPT Wilayah dan Bone, H. Idrus, SP., MP. Mereka memberikan masukan dan dukungan dalam upaya pengembangan strategi pengamanan produksi tanaman pangan bagi kelompok tani di Kabupaten Bone.
Bimbingan teknis ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para kelompok tani dalam menghadapi berbagai tantangan dalam produksi tanaman pangan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak terkait, diharapkan Kabupaten Bone dapat menjadi salah satu daerah yang berperan penting dalam mencapai swasembada pangan nasional.
Andi Akmal Pasluddin, Anggota Komisi IV DPR RI, menyoroti dua aspek krusial dalam pembangunan sektor pertanian. Dalam pernyataannya, ia menekankan perlunya peningkatan produksi dan harga komoditas pertanian, seperti gabah dan jagung.
Pertama-tama, fokus utama adalah bagaimana meningkatkan produksi pertanian secara keseluruhan. Andi Akmal mengungkapkan pentingnya meningkatkan produktivitas per hektar tanah, dari sebelumnya hanya mencapai 6 ton atau lebih per hektar. Langkah ini diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Kedua, adalah upaya untuk meningkatkan harga jual komoditas pertanian, seperti gabah dan jagung. Andi Akmal memaparkan bahwa telah ada peningkatan harga dasar gabah kering panen dari 4.200 menjadi 5.600. Demikian juga dengan harga jagung yang telah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dari di bawah 2.000 menjadi mencapai 6.000-an hingga 8.000 per kilogramnya.
Selain itu, Andi Akmal juga mengungkapkan pentingnya perhatian khusus terhadap struktur pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan kelautan sebagai modal utama dalam membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Andi Akmal juga menekankan bahwa selama menjadi anggota Komisi IV DPR RI, ia telah berkomitmen dan berdedikasi untuk memajukan sektor pertanian, dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman sebagai petani selama sepuluh tahun. Hal ini diyakini telah membawa dampak positif dengan peningkatan luasan pertanaman, produksi, dan kesejahteraan bagi petani.
Tak hanya itu Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM, juga mengungkapkan pentingnya perkembangan dalam program pertanian selama 10 tahun terakhir. Dalam pernyataannya, Dr. Andi Akmal mengungkapkan sejumlah inovasi dan modernisasi yang telah terjadi di sektor pertanian.
Salah satu contoh kemajuan yang diungkapkan adalah modernisasi peralatan pertanian. Dr. Andi Akmal mencatat bahwa alat-alat pertanian saat ini telah menjadi lebih canggih, bahkan menyebutkan adanya permintaan petani untuk meninggalkan traktor roda dua dan beralih ke traktor roda empat agar proses pengolahan tanah menjadi lebih cepat.
Selain itu, Dr. Andi Akmal juga membahas upaya pascapanen, khususnya di Kabupaten Bone. Dia menyatakan bahwa selama tiga tahun terakhir, telah dilakukan bantuan pengeringan gabah yang telah memberikan nilai tambah bagi petani setempat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dengan menjual gabah yang telah diolah menjadi beras premium atau beras medium.
Lebih lanjut, Dr. Andi Akmal juga mengungkapkan pentingnya perbaikan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan, untuk memfasilitasi distribusi hasil pertanian. Dia menyebutkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 50 miliar rupiah untuk perbaikan jalan dan jembatan di Kabupaten Bone, dengan harapan bahwa standar infrastruktur dapat meningkat sehingga konektivitas antarwilayah dapat terjaga dengan baik.
Selain itu, Dr. Andi Akmal juga menekankan peran penting generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian. Dia berharap agar generasi milenial dapat terlibat dalam bisnis agribisnis baik secara hulu maupun hilir, serta memanfaatkan berbagai aplikasi dan teknologi untuk meningkatkan produksi dan distribusi produk pertanian.
Pentingnya inovasi, modernisasi, dan kolaborasi lintas generasi dalam mengembangkan sektor pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional. (*)