JAKARTA-Koperasi Jasa Widyani Sejahtera Institut Perbanas (KJW-SIP) baru saja menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2023. Rapat forum tertinggi ini berlangsung selama dua hari Sabtu dan Minggu di awal Pebruari 2024 di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Dalam RAT tersebut koperasi yang didirikan pada 1984 ini membagikan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 3.060.199.737. kepada 159 anggotanya. Data yang diperoleh jumlah sebesar ini merupakan prestasi spektakuler, mencapai 533 persen. Sebelumnya pada TB 2022, hanya berhasil menorehkan angka Rp 574.683.918. Dibandingkan dengan target sebesar Rp 928. 630. 014 maka SHU TB 2023 mencapai 330 persen.
Pencapaian ini merupakan prestasi terbaik. Namun siapa sangka bila koperasi yang berlokasi di kawasan elit Kuningan Jakarta, pernah mengalami fluktuasi dan ikut merasakan gelombang kesulitan dampak dari Covid 19 dua tahun lalu.
Dalam pemaparannya Ketua Koperasi KWJ Sejahtera Institut Perbanas, Dr Wilfridus B. Elu, SE, MSi mengaku kendala yang dihadapi saat bangsa ini dilanda penyebaran covid 19. Lulusan FE Universitas Gajah Mada ini menjelaskan bahwa pandemi covid 19 sangat berpengaruh bagi pengembangan beberapa unit usaha yang dikelola koperasi milik Institut Perbanas tersebut. “Secara eksternal akses terbatas dan belum stabil. Pertumbuhan bisnis belum stabil, peningkatan atau kenaikan harga kebutuhan pokok,” jelasnya.
RAT bertajuk, Revolusi Mental Menuju Kemandirian Anggota yang berkualitas. Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Wakil Rektor IP, Dr. Niko Silitonga, M.M, badan pengurus serta pengawas koperasi.
Dengan moto maju bersama, bekerja bersama, sejahtera bersama, koperasi ini juga dihadapkan pada tantangan. Seperti kerikil yang cukup mengganggu dan membutuhkan solusi. Misalnya jumlah anggota yang menurun pada dekade 2022 karena pensiun. Menyadari hal tersebut para pengurus koperasi mengambil langkah dan memutuskan untuk mengubah syarat keanggotaan yang semula hanya berlaku di internal karyawan Institut Perbanas.
“Kini keanggotaan menjadi lebih terbuka untuk umum dan tidak lagi dikaitkan dengan status karyawan di Institut Perbanas,” beber pak Wil, sapaan akrab Dr Wilfridus B. Elu.
Keputusan setali mata uang. Lurah Karet Kuningan Setiabudi Jakarta Selatan, Istambul Afrikana, mendukung keterbukaan koperasi untuk menerima anggota dari masyarakat sekitar kampus Perbanas Institute, khususnya UMKM. Bahkan Istambul Afrikana yang pernah tampil sebagai salah satu pemateri dalam pendidikan dasar (diksar) bagi anggota baru, siap mendukung.
Langkah ini sekaligus mengurai benang kusut yang pernah melilit jumlah anggota baik dari aspek kuantitatif maupun dari aspek kualitatif tata kelola manajemen bisnis di semua unit.
Lantaran merupakan forum tertinggi, RAT KWJ SIP mendapat apresiasi dari pihak Kementerian Koperasi dan UKM, Nasrun Siagian. Pejabat di Kemenkop ini berkenan memberikan sambutan secara virtual. Untuk memperkaya dan menambah wawasan berkoperasi pengurus juga menghadirkan pemerhati Koperasi, Romo Fredy Rante Taruk, sebagai salah satu nara sumber di acara itu.
Acara kemudian ditutup dengan warnasari pembagian doorprize bagi peserta yang beruntung dalam pengundian nomor.
Jajaran pengurus,
Ketua: Dr. Wilfridus B. Elu, SE, MSi, Wakil Ketua 1 : Dr. Eduardus Suharto, M.M, Wakil Ketua 2, Inung Wijayanti R., S.E., M.M, Sekretaris 1 : Yulianti Mariadi, S.H, Sekretaris 2, Ujang Hidayat, S.Kom. Bendahara 1 : Dr. Atik Djajanti, M.Ak. Manajer: Theresia Anita, S.E.
Pembina
Rekor IKPIA Perbanas, Prof. Dr. Ir. Hermanto, M. Sc.
Ketua Pengawas, Prof. Dr. Steph Subanidja, S.E., M.B.A.
Anggota, Dr. Sri Wahyuni, S.E., M.M.Dr. Wiwiek Prihandini, S.R., M.M. Mustanwir Zuhri, S.E., M.M. Fangky Antoneus Sorongan, S.T., M.M.
Napak tilas koperasi JWS
Koperasi Widyani Jaya Sejahtera Institut Perbanas baru kini berusia 40 tahun. Usia yang cukup matang untuk terus mendayung di tengah persaingan yang sangat besar.
Dalam kurun waktu 40 tahun sejak didirikan pada 8 Maret 1984 dengan nama Kopa AAP Perbanas, yang disahkan melalui Kakanwil Depkop DKI Jakarta, beberapa kali mengalami perubahan anggaran dasar. Pada 8 Desember 1992, perubahan AD tersebut disahkan Kakanwil Depkop dan Pembina Pengusaha Kecil DKI Jakarta.
Hal yang sama dilakukan pada 21 Juli 1996. Kemudian pada 15 juni 2021 terjadi perubahan anggaran Kopkar Institut Perbanas (dahulu koperasi keluarga STIE Perbanas) yang disahkan melalui Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta.
Nama koperasi yang dikenal saat ini dipatenkan Kemenkumham RI, pada 18 Maret 2022, merupakan litani perjalanan yang cukup panjang. Setahun kemudian tepatnya 19 Agustus 2023 mengalami perubahan anggaran dasar usaha pendukung dan tambahan serta pengurus dan pengawas periode 2023-2026 melalui akte notaris Hj Nuriah Sadeli SH yang disahkan Kementerian Hukum dan HAM.