MALANG,- Di antara ribuan bangunan yang rusak akibat gempa bermagnitudo 6,1 pada Sabtu pekan lalu, namun tidak berpengaruh terhadap bangunan irigasi di Malang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang Avicenna Medisica Saniputera mengatakan, pasca gempa, tidak satu pun bangunan irigasi yang dilaporkan rusak. Kondisi menguntungkan petani karena mereka tetap bisa bekerja sawah.
“Tidak ada satu pun bangunan irigasi di yang mengalami kerusakan akibat gempa,” ucap Avi panggilan akrabnya, Rabu (21/4).
Kendati tidak ada kerusakan, pihak DPUSDA tetap melakukan pendataan bangunan irigasi yang tersebar di 33 kecamatan. Masyarakat diminta untuk memberikan informasi jika ada temuan.
Sebagai informasi berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari BPBD Kabupaten Malang sementara, yang terdampak gempa bermagnitudo 6,1 tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan yang tersebar di 32 dari 33 kecamatan.
Dari 32 kecamatan di Kabupaten Malang tersebut yang terdampak, Kecamatan Tirtoyudo, menjadi wilayah terparah terdampak gempa, selanjutnya Kecamatan Dampit, dan Kecamatan Ampelgading
Sedanngkan untuk kerusakan rumah warga sementara total ada sebanyak 10.482 unit, sedangkan bangunan sekolah ada 226 unit, fasilitas kesehatan (Faskes) ada 23 unit, dan bangunan tempat ibadah 233 unit, serta 159 unit fasilitas umum lainnya yang mengalami kerusakan.