Banjir Kiriman dari Kabupaten Tetangga, Wilayah Bone Utara Terdampak

Banjir Kiriman Dari Kabupaten Tetangga, Wilayah Bone Utara Terdampak
Lahan Pertanian Terendam Banjir di Kecamatan Dua Boccoe Bone Utara
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

BONE–Penjabat Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, MH, mengungkapkan bahwa wilayah Bone belum memiliki status sebagai daerah bencana, melainkan masih dalam status siaga bencana. Banjir yang terjadi di Bone Utara disebabkan oleh kiriman air dari kabupaten tetangga. Kejadian ini sudah sering terjadi, terutama saat musim hujan datang berkepanjangan. Wilayah-wilayah yang biasanya terdampak antara lain Dua Boccoe, Ajangale, Tellu Siattinge, dan Cenrana.

Dalam keterangannya, Drs. H. Andi Islamuddin, MH, menekankan perlunya pendataan terkait mata pencaharian warga yang berupa lahan pertanian yang tenggelam akibat meluapnya air sungai Walannae. Pemerintah Kecamatan, terutama Camat Dua Boccoe, diminta untuk memastikan apakah lokasi persawahan warga benar-benar terendam dan memberikan dampak yang besar bagi pertanian setempat. Jika para petani mengalami kerugian, mereka diminta untuk segera membuat laporan.

Baca Juga :  Kiprah Luar Biasa SMAN 1 Bone Dibawah Kepemimpinan Muhdar, 53% Lulusan Tembus PTN Bergengsi, 11 Siswa Masuk di Fakultas Kedokteran

“Diperlukan pendataan terkait kerugian yang dialami para petani akibat banjir. Camat Dua Boccoe harus memastikan terlebih dahulu apakah lokasi persawahan warga benar-benar terendam dan apakah hal ini memberikan dampak yang besar bagi pertanian setempat. Jika memang petani kita mengalami kerugian, buatkan laporan. Kalau perlu, semua OPD terkait diberikan tembusan sehingga langkah-langkah yang diperlukan dapat segera dilakukan,” ujar Andi Islamuddin.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

Ini adalah langkah konkret dari pemerintah setempat untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam, khususnya banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai Walannae.

Sementara itu, Camat Dua Boccoe, Amirat Amier mengungkapkan sekira 1000 hektar padi siap panen terancam gagal panen di beberapa Desa di Kecamatan Dua Boccoe. Yakni di Desa Solo, Tawaroe, Ujung, Unyi, Kampoti dan Tocina.

Baca Juga :  Dandim TTU Wujudkan Kepedulian Untuk Siswa Perbatasan

“1000 hektar itu jumlahnya keseluruhan yang terendam banjir, akan tetapi ada yang ringan dan parah. Kalau yang terancam gagal panen itu sekitar 500 hektar karena padinya itu rebah dan terendam” ujarnya. (*)

 

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts