Malang- Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang, mencatat sedikitnya 18 desa yang menyebar di sembilan kecamatan berpotensi mengalami kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, di musim kemarau saat ini ada sebanyak 18 desa di sembilan kecamatan yang yang potensi rawan kekeringan dan menjadi perhatian.
“Berdasarkan catatan kami, ada 18 desa di sembilan Kecamatan. Sembilan kecamatan itu yakni Donomulyo, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Pagak, Sumberpucung, Kalipare, Lawang, Singosari dan Jabung,” ucapnya, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (5/9).
Menurut Sadono, untuk penyebab kekeringan tersebut yang jelas disebabkan kemarau panjang yang berdampak pada sumber mata air yang mati. Untuk mengantisipasi dampak musim kemarau, pihaknya telah melakukan droping air bersih ke sejumlah titik.
“Saat ini sudah memasuki puncak musim kemarau. Kita sudah empat hari melakukan droping air bersih,” jelasnya.
Sadono menjelaskan, untuk droping air bersih, BPBD Kabupaten Malang dalam setiap harinya membutuhkan sekitar 15 ribu liter air di tiap-tiap desa untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Kemarin itu yang mengajukan ada dua dusun di desa. Yakni Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, dan Dusun Gunung Kunci, Desa Jabung, Kecamatan Jabung,” terangnya.
“Untuk droping air bersih, per hari kita membutuhkan 15 ribu liter tiap desa dengan kendaraan yang dikerahkan sebanyak dua unit,” tegasnya.
Lebih lanjut, tambah Sadono, pihaknya terus melakukan droping air bersih hingga masa darurat air bersih di Kabupaten Malang dinyatakan berakhir.
“Kita juga melakukan survei di Desa Sumberagung dan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) untuk dilakukan pengiriman air bersih,” tukasnya. (*)