Oleh : Yos. N & Pieter S.
Judul tulisan ini merupakan penggalan lirik Hymne Flobamora, gubahan komposer legendaris NTT alm. Apoli Bala yang selengkapnya berbunyi:
_meski beta lama jauh,_
_di rantau orang,_
_beta inga mama janji, pulang e…_
Lagu ini bercerita tentang kerinduan seseorang akan kampung halaman, orang tua, sanak keluarga, teman-teman, lingkungan alam dan semua nostalgia masa kecil yang tak terlupakan.
Lagu hymne Flobamora memang selalu menggoda dan mengiris kalbu anak-anak Flobamora di perantauan, tak terkecuali Petrus Palbeno, putra desa Nilulat, Timor Tengah Utara (TTU), yang tergolong sukses di perantauan, tepatnya Malang, Jawa Timur.
Bagi Petrus Pelbano yang akrab disapa Peter, alunan hymne Flobamora yang lembut dan syahdu bukan saja mengaduk-aduk perasaan dan kalbunya karena didera rasa rindu yang mendalam tentang kampung halaman, tetapi juga membangkitkan asa untuk kembali ke tanah leluhur, yang dilukiskan oleh Apoli Bala sebagai _”tempat beta dibesarkan ibunda.”_
“Kesuksesan di tanah rantau tidak pernah bisa menguburkan kerinduan mendalam akan kampung halaman. Panggilan moral “sang ibu” selalu mengusik kenyamanan dan kesuksesan yang dinikmati di daerah rantau,” ungkap Peter.
Gayungpun bersambut . Kerinduan untuk kembali mengabdi di kampung halaman beririsan dengan aspirasi masyarakat TTU yang menginginkan suami dari mendiang Pujiastuti ini untuk pulang kampung, ikut kontestasi Pilkada TTU 2024.
“Saya menghormati aspirasi yang berkembang. Intinya saya siap pulang kampung,” tambah Peter.
Ia tidak akan menampik aspirasi itu. Kendatipun ibarat sedang berlayar ia tidak tahu ke mana arah perahu akan berlabu. Aspirasi yang berkembang bak gelombang yang terus berotasi mengikuti grafitasi bumi.
Ayah lima anak ini sadar. Wacana ini ini visi besar. Sulit baginya untuk menghindar. Kepercayaan suatu keniscayaan. TTU tidak bisa digantungkan pada satu atau dua orang.
Lebih lanjut, Peter mengaku terus mengikuti perkembangan yang terjadi di TTU. Saat, dinamika sedang berproses. Entah akan berpasangan dengan siapa dan menggunakan partai politik apa, ia belum berani bersikap.
Alumni SMA Seminari Lalian Atambua ini kembali menegaskan, ia tidak ingin menikmati alunan permainan yang ia lakoni di Malang denan capaian yang ia sendiri menikmati hasilnya. Diketahui, Peter Palbeno, meruapakan salah satu pengusaha sukses di Malang, Jawa Timur.
Manusia adalah pembuat sejarah. Moga aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat kelak akan membukukan Petrus Palbeno sebagai pelaku sejarah. Setidaknya ikut terlibat dalam kontestasi pemilihan kepala daerah di Timor Tengah Utara.
Mendiang Daniel Dhakidae mengatakan sejarah tidak semata peristiwa tentang masa depan tapi juga tentang masa lalu.