Bunda PAUD Ajak Bapak Ibu Guru Selaraskan Pembelajaran PAUD-SD

IMG 20240510 WA0018 scaled - Zonanusantara.com

KEFAMENANU,- Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Dra. Elvira Bertha Maria Juandi Ogom mengajak bapak ibu guru menyelaraskan pembelajaran dari Paud ke SD guna menghindari miskonsepsi bapak ibu guru PAUD dan SD.

Ajakan ini disampaikan Elvira, demikian biasa disapa saat membawakan materi pada kegiatan Sosialisasi Perdirjen 7372 Tahun 2023 Model Kompetensi Kepala Sekolah dan Kegiatan Berbagi Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) IGTKI – PGRI TTU yang digelar Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia Kabupaten TTU, Rabu (9/5).

Read More

Membawakan materi dengan judul “Bagaimana Membangun Lingkungan Belajar Mendukung Transisi PAUD-SD”, Elvira menyampaikan bahwa, transisi PAUD-SD bukanlah masa yang mudah bagi anak, karena terdapat berbagai tuntutan antara di PAUD dengan SD.

Peraturan dan kebijakan di PAUD, kata Elvira, berbeda dengan SD, sehingga anak dituntut untuk dapat melakukan berbagai penyesuaian secara cepat dan tepat yang kemudian memunculkan tekanan bagi anak.

Baca Juga :  Dispora Kabupaten Malang Optimis, Bisa Pertahankan Empat Besar

Selain itu, lingkungan belajar yang mendukung penguatan transisi PAUD-SD adalah lingkungan belajar yang mampu membangun jembatan yang layak agar anak didik dapat aman dan nyaman berjalan hingga mencapai kesiapannya bersekolah.

“Transisi PAUD-SD memang perlu untuk bagaimana bapak ibu guru memahami untuk menyelaraskan pembelajaran dari PAUD ke SD itu seperti apa,” kata Elvira, Rabu.

Elvira dalam materinya, menitik beratkan 3 hal yang mendukung transisi PAUD-SD.

Pertama, bapak ibu guru dapat melakukan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Kedua bahwa bapak ibu guru dapat menanamkan kemampuan fondasi pada muatan pembelajaran.

“Enam (6) fondasi tersebut yakni, mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa yang memadai, kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar, pemakaian terhadap belajar yang positif, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri dan kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar,” ujarnya.

Baca Juga :  BerSEAnergi Tanpa Batas! PIS Salurkan Bantuan Literasi ke Sekolah Luar Biasa

Ketiga, lanjut Elvira, terkait dengan bapak ibu guru melakukan assesmen yang otentik kepada peserta didik.  Karena di SD tidak semua anak-anak melalui PAUD, ada yang langsung masuk SD.

“Jadi masih ada perbedaan maka betul-betul perlu ada penyelarasan antara Guru PAUD dan SD,” kata Elvira.

Karena itu, imbuh Elvira, bapak ibu guru harus banyak belajar supaya bisa menghindari miskonsepsi saat penerimaan siswa baru dengan tidak langsung memperlakukan membaca, menulis dan berhitung (Calistung), tetapi terlebih dahulu menanamkan 6 fondasi dasar yang ada di PAUD sehingga saat beralih ke SD, anak-anak tidak menjadi canggung lagi.

“Ini sangat penting untuk menghindari miskonsepsi guru Paud dan SD karena bapak ibu guru SD tahunya, anak-anak sudah lancar Calistung padahal tidak. Ini yang harus disesuaikan dengan tumbuh kembang anak itu sendiri,”pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *