BONE–KPRI Koperasi Kantor Kementerian Agama (Kokarda) Kabupaten Bone merayakan keberhasilan dalam melaksanakan Rapat Anggota Tahunan Tutup Buku Tahun 2023 dengan mengangkat tema “Koperasi Sehat, Anggota Sejahtera” Kamis, 25 Januari 2024. Acara ini merupakan momentum penting untuk mengevaluasi kinerja, meresensi pencapaian, dan merencanakan langkah-langkah strategis ke depan.
KPRI Kokarda Kabupaten Bone mencatat prestasi luar biasa dalam sektor keuangan. Pendapatan dari penjualan barang sebesar Rp10.050.000 dan pendapatan jasa USP mencapai Rp785.720.000. Dengan demikian, total pendapatan mencapai Rp795.770.000, melampaui target rencana sebesar Rp735.500.000.
Meskipun demikian, KPRI Kokarda Kabupaten Bone juga menghadapi beban usaha sebesar Rp368.314.350. Namun, hasil usaha tahun buku 2023 tetap positif, dengan Sisa Hasil Usaha mencapai Rp427.455.650, mendekati target rencana sebesar Rp428.500.000.
Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pengawas KPRI Kokarda Tahun Buku 2023, Badan Pengawas KPRI Kokarda melakukan pemeriksaan dan mencatat beberapa poin penting terkait simpan pinjam dan bidang keuangan/permodalan yaitu Simpan pinjam sisa piutang per 31 Desember 2022 mencapai Rp6.686.699.700, sedangkan pemberian pinjaman hingga 31 Desember 2023 mencapai Rp6.611.200.000. Penerimaan angsuran pokok pinjaman tahun 2023 mencapai Rp5.178.883.150, dengan total piutang per 31 Desember 2023 mencapai Rp8.119.016.550.
Pendapatan jasa dari pemberian pada unit simpan pinjam mencapai Rp795.770.000, memberikan kontribusi positif pada hasil usaha. Pada Bidang Keuangan/Permodalan. Saldo kas per 31 Desember 2022 sebesar Rp1.341.538.178, meningkat signifikan dengan penerimaan dalam tahun buku 2023 mencapai Rp6.916.282.693. Meskipun demikian, pengeluaran dalam tahun buku 2023 mencapai Rp7.514.239.871, sehingga saldo kas per 31 Desember 2023 mencapai Rp743.581.000.
Rapat Anggota Tahunan Tutup Buku Tahun 2023 KPRI Kokarda Kabupaten Bone menjadi momentum positif bagi koperasi dalam mengukur keberhasilan dan mengevaluasi arah ke depan. Keuangan yang solid, pencapaian yang mengesankan, dan perencanaan strategis yang matang menunjukkan komitmen KPRI Kokarda Kabupaten Bone untuk memberikan kesejahteraan bagi anggotanya dan masyarakat sekitar.
Pada kesempatan tersebut, Ketua KPRI Kokarda, Taufiq Raden, SAg., M.Sos.I, menyampaikan bahwa ada tiga poin utama yang akan dibahas dalam rapat anggota tahunan ini. Pertama adalah Laporan Pertanggungjawaban dan Kinerja.
Taufiq Raden menjelaskan bahwa salah satu fokus utama rapat ini adalah menyampaikan laporan pertanggungjawaban dari pengurus dan badan pengawas. Hal ini merupakan evaluasi kinerja selama satu tahun, yakni tahun 2023.
Kedua, Mensahkan Rencana Kerja Tahun Buku 2024. Dalam rangka memastikan kelancaran operasional ke depan, rapat akan membahas dan mensahkan rencana kerja untuk tahun buku 2024. Keberhasilan perencanaan ini diharapkan akan membawa KPRI Kokarda ke tingkat prestasi yang lebih tinggi.
Ketiga, Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja 2024. Sebagai langkah penting dalam menjalankan operasional koperasi, rapat ini juga akan mengesahkan anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun 2024. Anggaran ini menjadi landasan bagi Kokarda untuk mencapai tujuan keuangan dan pelayanan kepada anggotanya.
Taufiq Raden juga mengungkapkan tema rapat anggota tahunan kali ini, yaitu “Koperasi Sehat, Anggota Sejahtera”.
Ia menjelaskan bahwa tema ini mencakup empat indikator utama yaitu pertama adalah Tata Kelola Kepengurusan. Kokarda fokus pada membangun tata kelola kepengurusan yang baik, dan hasilnya dapat dilihat dalam rapat anggota tahunan ini.
Kedua, Profil Risiko. Kokarda telah merumuskan profil risiko yang akan dihadapi oleh kepengurusan ke depannya, menunjukkan komitmen mereka terhadap pengelolaan risiko yang efektif. Ketiga, Kinerja Keuangan dan Permodalan. Laporan pertanggungjawaban mencatat pencapaian.
“Alhamdulillah dalam kinerja permodalan dan keuangan. Modal KPRI Kokarda meningkat menjadi 8 miliar 563 juta, dan mereka berhasil meminjamkan dana sebesar 150 juta,” ungkapnya.
Taufiq Raden juga memberikan informasi positif mengenai pertumbuhan anggota. Pertumbuhan Anggota, Tahun lalu, Kokarda melaporkan 597 anggota, dan tahun ini angka tersebut meningkat menjadi 769. Peningkatan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk pengangkatan P3K dan pegawai negeri sipil di Kementerian Agama.
Selain itu, Taufiq Raden mengungkapkan bahwa sejak kepengurusan tahun lalu, jumlah anggota Kokarda terus bertambah dan mencapai sekitar 1000 orang. Ia berharap pertumbuhan ini akan terus berlanjut.
Dengan capaian positif ini, Kokarda Kabupaten Bone terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anggotanya dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Rapat Anggota Tahunan ini menjadi momentum penting dalam merencanakan masa depan yang lebih baik bagi koperasi dan anggotanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Ir. A. Wahida, M.Si, mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja luar biasa para pengurus koperasi dalam melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu pada bulan Januari.
“Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para pengurus koperasi yang telah luar biasa dalam melaksanakan RAT dengan jumlah anggota yang signifikan. Meskipun kita tidak selalu berada di urutan teratas, yang terpenting adalah kita melaksanakan RAT tepat waktu,” ucap Ir. A. Wahida.
Dalam pandangannya, keberhasilan koperasi yang sehat dapat diukur dari kemampuannya untuk melaksanakan RAT secara tepat waktu. Ir. A. Wahida juga menyampaikan harapannya terkait pengembangan koperasi ke depannya, khususnya dalam hal modernisasi dan peningkatan kualitas anggota.
“Mengikuti perkembangan zaman, kita perlu menjadikan koperasi lebih modern lagi. Saya berharap agar seluruh anggota koperasi dapat lebih aktif dan mengikuti tren perubahan di sektor ini,” tambahnya.
Dalam konteks pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Ir. A. Wahida menyoroti pentingnya pelatihan untuk pengurus dan pengawas koperasi. Selain itu, ia juga menekankan perlunya kaderisasi untuk memastikan kesinambungan kepemimpinan.
“SDM yang baik dapat dicapai melalui pelatihan yang berkesinambungan. Kami berencana untuk menggelar pelatihan tidak hanya untuk pengurus dan pengawas, tetapi juga untuk mengembangkan kader-kader muda yang dapat mengisi peran kepemimpinan di masa depan,” ungkapnya.
Terakhir, Ir. A. Wahida menyampaikan evaluasi positif terhadap peningkatan permodalan koperasi setiap tahunnya. Dengan penambahan anggota yang signifikan, ia optimis bahwa koperasi akan terus berkembang.
“Permodalan koperasi kita terus meningkat setiap tahun. Ini adalah hasil dari pertumbuhan anggota yang luar biasa. Jika kita dapat memastikan setiap anggota turut berkontribusi, koperasi kita akan semakin kuat,” pungkasnya.
Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, H. Jamaris, S.Ag, MH, mengungkapkan pentingnya peran koperasi sebagai wadah yang dibesarkan oleh anggotanya, terutama dengan jumlah karyawan yang begitu besar. Dalam pernyataannya, beliau menyatakan harapannya bahwa pertumbuhan anggota koperasi akan berimplikasi positif terhadap perkembangan koperasi itu sendiri.
“Koperasi bukan hanya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan bersama, tetapi juga menjadi salah satu jejaring sosial yang berharga bagi seluruh pegawai ASN P3K dan anggota organisasi di bawah keluarga besar Kementerian Agama. Kita berharap setiap anggota di organisasi ini dapat menjadi bagian dari koperasi, karena ini adalah usaha bersama,” ujar H. Jamaris.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa koperasi telah memberikan dukungan finansial yang signifikan kepada anggotanya. “Alhamdulillah, dari informasi yang saya dengar, koperasi telah mampu memberikan pinjaman hingga 150 juta kepada anggota. Ini suatu pencapaian luar biasa dan menunjukkan bahwa koperasi kita sudah mencapai level bank kecil,” ungkapnya dengan senang hati.
Beliau juga menekankan bahwa koperasi tidak hanya fokus pada upaya pembenihan, melainkan berencana membuka ruang untuk usaha-usaha produktif yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan pegawai. Dalam hal ini, peran pengawas dianggap sangat penting sebagai kontrol terhadap pergerakan organisasi.
“Kita perlu menjaga kesehatan koperasi ini bersama-sama. Pengelolaan yang aman dan penuh tanggung jawab adalah kunci keberhasilan. Peran pengawas sangat penting untuk mengawasi pergerakan organisasi dan memastikan setiap keputusan diambil sesuai dengan amanat dari seluruh karyawan,” tambahnya.
Hadirnya Rapat Anggota Tahunan (RAT) diharapkan menjadi wadah untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan koperasi ke depannya. Dalam RAT tersebut, diharapkan dapat menampung berbagai masukan dan upaya pembangunan koperasi untuk tahun-tahun mendatang.
“Dengan adanya P3K, kita semakin yakin bahwa koperasi ini akan menjadi wadah yang memberikan kontribusi besar pada perkembangan dan kesejahteraan anggotanya. RAT hari ini menjadi momentum untuk merencanakan upaya pembangunan koperasi di masa depan,” pungkas H. Jamaris dengan harapan besar agar koperasi terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi anggotanya. (*)