Danlantamal IX Ambon Ingin Mengembalikan Kejayaan Cengkeh di Maluku

Danlantamal Ix Ambon Ingin Mengembalikan Kejayaan Cengkeh Di Maluku
Ist
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

AMBON- Tahun 1970an era kejayaan cengkeh di Maluku. Sebagai salah satu komuditas terbesar di Indonesia harga bahan baku bumbu masak bernilai ekspor ini mencapai Rp Rp 7.800/kg. Namun harga tersebut terjun bebas pada tahun 1997 di mana saat itu harga cengkeh anjlok ke Rp 3.827/Kg. Dampaknya sebagian petani cengkeh memutuskan untuk menebang tanaman cengkeh dan beralih menanam tanaman lain yang dirasakan menjanjikan dari segi harga penjualan.

Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina melihat sektor pertanian, perkebunan di Maluku terutama cengkeh dan pala memiliki potensi yang perlu dikembalikan pada era kejayaannya seperti tahun 1970an di mana bahan rempah ini menjadi salah satu primadona.

Baca Juga :  Rudi Al Qaidah Jabat Ketua DPD Gapeknas Malang

Menururnya untuk mengembalikan masa jaya cengkeh perusahaan perdagangan yang menggunakan bahan baku cengkeh sebisa mungkin sinkron dengan kelompok petani/pekebun terutama proses pengolahannya.

“Harus ada sinkronisasi perusahaan dengan gabungan kelompok tani cengkeh, pala. Kalau sudah sinkron, harganya bisa cocok. Hasil pertanian, perkebunan Maluku sejak dulu pernah berjaya, terutama cengkeh, pala pada zaman pemerintahan kolonial Belanda,” ungkap Said Latuconsina Selasa (6/6/2023).

Said Latuconsina menjelaskan bahwa
cengkeh tidak saja sebagai penyedap bumbu masak namun memiliki manfaat untuk kesehatan. Cengkeh adalah rempah yang kaya akan antioksidan.

“Kami terus dorong agar petani tetap mengolah lahan tanaman mereka,” kata perwira tinggi kelahiran tahun 1970.

Hal yang memberatkan petani adalah soal biaya pengolahan cengkeh tidak murah. Petani membutuhkan biaya untuk membayar jasa petik serta pekerja untuk memisahkan biji cengkeh dari gagangnya. Proses selanjutnya cengkeh dijemur, sampai betul-betul kering hingga siap dijual di pasaran.

Baca Juga :  Atome Sultan Voucher Upaya Atome Indonesia dalam mendukung pertumbuhan industri ritel di tengah Situasi tak Menentu

“Kalau harga rendah, kerja keras petani tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Tanaman cengkeh juga butuh perawatan sampai panen. Harganya harus seimbang dengan kegiatan proses produksi. Saya melihatnya, kegiatan pemasaran cengkeh harus dibarengi dengan kerjasama dengan pengusaha, para trader,” kata Said Latuconsina.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts