Kabupaten Malang – Mentri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyebut, di Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang, dan Kota Batu) ada sebanyak 443 orang yang menerima Bantuan Sosial (Bansos), saat ini menjadi sebanyak 308 orang.
Artinya, dari 443 penerima Bansos, Graduasi 135 orang yang sudah tidak menerima bansos, dan mereka memilih berhenti menerima bantuan tersebut.
“Waktu awal kita melatih ada 443 orang yang ikut, jadi itu bulan November, saat ini sudah Graduasi, 135 orang meminta keluar dari Bansos,” ucap Risma, sapaan akrab Mensos Tri Rismaharini, saat ditemui awak media di Pakisaji, Selasa (31/10).
Padahal, lanjut Risma, kala itu mereka tidak mengantongi izin untuk melakukan usah, dan hanya beberapa saja yang memiliki izin, namun dengan adanya program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), saat ini sudah hampir 90 persen mempunyai izin.
“Dulu yang punya izin itu 2 atau beberapa saja, tapi sekarang sudah hampir 90 persen memiliki izin,” tegasnya.
Terlebih, tambah Risma, di Malang Raya ini yang mengikuti PENA tersebut merupakan usaha berbentuk makanan, maka Kementerian Sosial (Kemensos) akan menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk bisa terus menggunakan bantuan tersebut.
“Ini kami akan membatu mereka dalam melakukan perizinannya, dan Packaging serta pemasarannya,” tegasnya.q
Sementara itu, Anggota DPR RI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah dapil Jawa Timur VI, Ir. Andreas Eddy Susetyo, M.M. mengatakan, PENA ini merupakan suatu program bagi para penerima bansos diarahkan untuk mengakselerasi kesejahteraannya melalui bantuan usaha ekonomi.
“Kridit usaha PENA akan dipercepat untuk pengentasan UMKM, supaya bisa naik resistensinya dari usaha mikro, naik ke usaha mikro menengah,” katanya.
Untuk itu, lanjut Andreas, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) untuk mendorong para UMKM yang tergabung dalam PENA untuk bisa memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk mereka.
“Kita mendorong dengan BI, bagaimana memanfaatkan teknologi digital agar bisa memasarkan hingga ke seluruh dunia setelah itu kita masuk ke pasar digital terus ke ekspor. Itu yang kita pikirkan, kita berusaha untuk meningkatkan UMKM kelas nya lebih baik ini salah satu program kita dengan BI,” jelasnya.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi menyampaikan, untuk bisa berjalan dengan baik, diperlukan sinergi antar lembaga.
“Alhamdulillah sinergi ini bisa membuahkan hasil, kita juga fasilitasi bagaimana mereka bisa membiasakan digital marketing, dengan potensi ini ternyata sangat besar dan memberikan semangat yang luar biasa dan daya juang yang tangguh, dari 135 beberapa sudah sukses mandiri secara Ekonomi dan mudah-mudahan bisa memanfaatkan bagi seluruh masyarakat yang berusaha dibidang ini,” tukasnya.