BONE–Di tengah hiruk pikuk kesibukan perkantoran, sosok yang patut dijadikan teladan telah muncul. H. Andi Asman Sulaiman, Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, menonjol dengan dedikasinya yang tak terbatas dalam memberikan pelayanan. Dengan begitu sederhananya, ia ditemukan di tangga parkiran sebuah Cafe and Resto di Jl Ahmad Yani pada Selasa, 26 Maret 2024, menandatangani berkas administrasi perkantoran.
Dibalik kesederhanaan penampilannya, Andi Asman menggambarkan esensi dari sebuah pelayanan yang tulus dan tanpa pamrih. Kesediaannya untuk memberikan perhatian penuh pada tugasnya, tanpa memandang waktu dan tempat, menciptakan sebuah contoh yang layak diikuti bagi semua yang bertugas dalam melayani masyarakat.
Terlepas dari posisinya yang tinggi, Andi Asman menunjukkan bahwa pelayanan bukanlah sekadar sebuah pekerjaan, melainkan panggilan jiwa yang harus dipenuhi dengan sepenuh hati. Keberadaannya di tengah-tengah masyarakat, bahkan di tempat yang tak terduga sekalipun, menjadi bukti nyata bahwa dedikasi sejati tak mengenal batas atau lokasi.
Dalam era di mana layanan publik sering kali disorot karena ketidakberesan dan kurangnya kepedulian, kehadiran sosok seperti H. Andi Asman Sulaiman adalah sinar harapan yang menerangi jalan menuju pelayanan yang lebih baik dan lebih manusiawi.
Kepada penulis, H Andi Asman Sulaiman mengatakan sebelum memasuki dunia Aparatur Sipil Negara (ASN), H. Andi Asman Sulaiman ia telah menjalani perjalanan pendidikan yang intensif di bawah bimbingan kakaknya, Dr. H. Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian RI. Ketika Dr. Amran aktif di PTPN XIV, Andi Asman Sulaiman mulai dipercayakan dengan tanggung jawab di bidang perkebunan sebagai tenaga harian lepas di Perkebunan. Selain mengemban peran sebagai mandor, saya tak segan turun tangan sebagai buruh di lapangan. Bahkan dalam pengalaman karirnya di PTPN XIV, ia harus menempuh perjalanan sejauh 8 kilometer sebagai tenaga harian lepas di Perkebunan, dimulai dari Perkebunan Tebu Arasoe hingga Pabrik Gula Camming, Tinanggea Sultra.
“Meskipun usia saya masih muda saat itu, saya juga ditugaskan di Pabrik Tapioka di Enrekang dan Perkebunan Kelapa Sawit di Keera Wajo,” ujarnya.
“Dedikasinya dalam menghadapi tantangan di lapangan telah membentuk pondasi kuat bagi diri saya,” ungkap Andi Asman Sulaiman. (*)