Ende, Zonanusantara.com- Setiap tenaga kesehatan (nakes) yang mengabdikan dirinya di Puskesmas terpencil pasti memiliki pengalaman tersendiri. Kadang menyenangkan juga menyeramkan. Apalagi tempat pengabdiannya jauh dari keramaian, berada di pedalaman dengan medan tempuh sulit.
Situasi itulah yang kini dialami
Arnol Yanssen Nurak ( 30). Analis Kesehatan yang ditempatkan di Puskesmas terpencil Peibenga Kecamatan Lepembusu Kelisoke Kabupaten Ende Flores NTT. Tenaga kontrak dari Kementrian Kesehatan Program Nusantara Sehat ini setiap hari melewati jalan berliku dan terjal. Kendati demikian, panggilan jiwanya membuat dirinya pantang mundur.
Sebagai tenaga analis kesehatan, ia bertugas melakukan pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil, pemeriksaan malaria dan golongan darah secara massal dan juga pemeriksaan kesehatan lansia.
“Karena dipercayakan sebagai penanggungjawab program malaria saya juga melakukan pembagian abate untuk masyarakat, ” kata Arnol, Selasa (11/8).
Akumnus Universitas Indonesia Timur di Makassar ini mengaku sejak bertugas awal Juli 2019, ia menambah parameter kesehatan dimana sebelumnya hanya pemeriksaan malaria dan HB ditambah lagi pemeriksaan Leukosit dan urine lengkap.
Tempat tugasnya pun berada di pedalaman. wilayah kerjanya di Puskesmas Peibenga. Lokasi ini akses jalannya sulit terutama di desa Rutujeja, Ndikosapu dan yang terjauh di Detuara.
“Ketiga desa ini memiliki medan terjal, berbatu dan kabut. Menggunakan kendaraan roda dua harus extra hati-hati. Yang paling parah di musim hujan becek dan licin, ” katanya.
Masyarakat di tiga desa ini tambah Arnol jika ingin memeriksa kesehatan di Puskesmas berarti harus merogoh dari isi dompet untuk ojek Rp 50 ribu- Rp 100 ribu.
“Untuk mendapatkan pelayanan kami jemput bola. Bersama tenaga perawat Mensi Rua walau melewati medan sulit dan berkabut tidak menyurutkan semangat untuk berkunjung ke desa mendekatkan pelayanan,” ujar Arnol.
Nakes ini mengharapkan pemerintah setempat memperhatikan akses infrastruktur jalan sehingga masyarakat mudah ke tempat pelayanan kesehatan. Dengan demikian, petugas kesehatan bisa mengunjungi mereka di desa secara berkala dan bisa cepat menjemput pasien apabila ada yang mau melahirkan.
“Bukan hanya ke tempat pelayanan kesehatan tetapi ada keperluan ke pasar atau kota bisa lancar,” harap Arnol.