MALANG- Momen Idul Fitri merupakan situasi yang tepat untuk saling memaafkan bagi umat Islam yang merayakannya. Sama halnya Pj Walikota Malang, Dr Ir. Wahyu Hidayat. Ia menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin dihadapan 5.172 tenaga pendidik (Tendik) TK, SD dan SMP se-Kota Malang, dalam acara halal bi halal di Gedung Islamic Center, Kedungkandang, Kota Malang Jawa Timur, Jumat (19/04/2024).
Acara ini diselenggarakan keluarga besar Dinas Pendidikan kota Malang. Pada kesempatan itu Wahyu Hidayat mengatakan halal bihalal menjadi ajang silaturahmi untuk saling mengenal.
“Halalbihalal ini menjadi forum silaturahmi. Saya agendakan untuk bertemu dengan para guru karena mereka bagian dari keluarga saya. Saya lahir dari orang tua guru dan sekarang menjadi dosen ITN,” tutur Wahyu Hidayat.
Lebih lanjut, orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengaku akan terus mendukung para guru. Terutama untuk mencapai generasi emas Indonesia 2045. Untuk itu, sarana prasarana dan insentif akan terus ditingkatkan dan diberikan.
Namun demikian, Wahyu juga meminta agar kualitas sumber daya manusia (SDM) terus ditingkatkan. Apalagi, telah ada peningkatan insentif untuk para guru. Tanggung jawabnya sebagai pengajar, serta sebagai pendidik dan tauladan.
“Sarana prasarana pendukung juga akan ditingkatkan. Termasuk insentif,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjdana menyebut, peserta halalbihalal berjumlah sekitar 5 ribu orang. Dari jenjang Taman Kanak Kanak, jenjang Dasar serta menengah pertama.
“Kami undang semua, ada dari kepala sekolahnya saja. Dari pengawas dan lainya. Semua sekitar 5 ribu orang,” katanya.
Disinggung tentang peningkatan kualitas pendidik, ia menyebut untuk GTT memang dilakukan evaluasi. Itu dilakukan setiap 6 bulan sekali. Mengingat, masih ada sekitar 1.600 GTT di Kota Malang.
“Jadi, memang harus terus meningkatkan kwalitas. Apalagi, insentif sudah naik. Yang tidak bisa bersaing, ya mohon maaf bisa saja tergeser dengan yang lain. Karena ada evaluasi,”, pungkasnya.