Kota Malang- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Merdeka (Unmer) Malang, menggandeng Jurnalis Siaga Bencana (JSB) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, menggelar Fokus Group Discussion (FGD) dalam Penyiapan Sarana dan Prasarana Penampungan Penduduk Korban Bencana.
Sebelum dimulai FGD yang bertujuan untuk Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT), LPPM Unmer Malang memamerkan inovasi tenda tiup yang akan digunakan untuk Penampungan Penduduk Korban Bencana.
Kampus Kemandirian, Kewirausahaan dan Inkubator Unmer Malang Hery Budiyanto mengatakan, inovasi tenda tiup ini nantinya akan digunakan untuk menampung para korban bencana alam.
“Tenda tiup ini juga bisa untuk rumah sakit darurat ditempat lokasi bencana, atau tempat media center bagi teman-teman wartawan,” ucapnya, saat memberikan paparan di FGD Penyiapan Sarana dan Prasarana Penampungan Penduduk Korban Bencana, yang digelar di di aula Unmerpreneur-Hub, Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang, Rabu (30/8).
Menurut Hery, di lokasi bencana, keberadaan media center itu juga sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi terkait update kondisi bencana, dengan begitu JSB PWI Malang Raya bisa menggunakan tenda tiup yang berukuran 6×9 meter ini.
“Tenda tiup ini memiliki kapasitas untuk 10 orang, ada Air Conditioner (AC), dan alas tidur tiup, bahkan lampu penerangan, sumber energinya dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2000 Peak,” jelasnya.
Hery menjelaskan, untuk penyimpanan listrik dari PTLS, tenda tiup ini juga memiliki dua baterai, yang masing-masing baterai memiliki daya 12 Volt 200 Ah atau 4800 Kilowatt (kW) dengan kapasitas 4,8 Watt.
“Kalau dipergunakan untuk rumah sakit darurat membutuhkan PLTS bertegangan 2000 Watt Peak, untuk mendukung itu dibutuhkan empat baterai yang memiliki daya 12 Volt 200 Ah atau 9600 Watt dengan kapasitas 9,6 kW,” terangnya.
“Untuk mendirikan tenda ini membutuhkan waktu 20 menit, cukup dengan menggunakan kompresor, tenda tiup ini tahan air, jika hujan tidak tembus,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua JSB PWI Malang Raya Ir. Cahyono mengatakan, jika terjadi bencana alam di wilayah Malang Raya, JSB PWI Malang Raya sangat membutuhkan tenda tiup inovasi dari LPPM untuk media cennter.
“Selama ada bencana alam teman-teman wartawan kebingungan untuk update data, karena tidak tersedia media center,” katanya.
Untuk itu, lanjut Cahyono, dirinya berharap LPPM Unmer Malang bersedia memberikan pinjaman atau hibah kepada JSB PWI Malang Raya.
“Saya melihat tenda tiup inovasi dari LPPM itu lebih praktis dan sangat layak untuk basecamp bagi teman-teman wartawan saat berada di lokasi bencana,” ulasnya.
Selain itu, tambah Cahyono, diharapkan LPPM Unmer Malang juga mengajak Palang Merah Indonesia (PMI), baik PMI Kota Malang, Kabupaten Malang maupun Kota Batu untuk bergabung berkolaborasi dalam kebencanaan, terutama dalam sarana prasarana terkait tenda tiup.
“Mudah-mudahan kolaborasi dengan PTUPT Unmer ini berjalan lancar dan baik, agar saat melakukan peliputan atau mengabarkan kejadian di lapangan bisa mengetahui kondisi kegawatdaruratan,” tandasnya. (*).