
BONE–Penjabat Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, MH, membuka kegiatan Lokakarya 7 Panen Hasil Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 Tahun 2024 di Novena Hotel, Sabtu, 27 April 2024. Sebanyak 82 orang guru turut serta dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, MH, mengapresiasi talenta yang dimiliki oleh para guru penggerak. Ia menekankan bahwa seorang guru tidak hanya harus memiliki kemampuan mengajar, tetapi juga kemampuan di bidang seni. “Sebagai guru, kita harus multitalenta,” ujar Drs. H. Andi Islamuddin.
Selain itu, Pj. Bupati Bone juga memberikan apresiasi terhadap Program Kurikulum Merdeka Belajar yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan. Menurutnya, program ini terus mengarah pada peningkatan pendidikan yang berkualitas. “Jika program ini terbukti sebagai yang terbaik, tidak perlu lagi dilakukan perubahan. Oleh karena itu, kami dari pemerintah daerah terus mendorong program ini,” tambahnya.
Beliau juga mengumumkan bahwa berkat program guru penggerak, sudah ada lebih dari 50 guru penggerak di Bone yang diangkat sebagai kepala sekolah. “Saya telah berbincang dengan Kepala Dinas Pendidikan terkait jumlah guru yang telah mendapat status guru penggerak di Kabupaten Bone, ternyata jumlahnya tidak sedikit, mencapai 400 orang. Saya meminta agar mereka semua diinventarisasi untuk diangkat sebagai kepala sekolah,” ungkapnya.
H. Andi Islamuddin juga menekankan kepada para guru penggerak yang akan diangkat sebagai kepala sekolah untuk tidak memilih-milih tempat untuk menjabat. “Kami ingin guru penggerak ini mau memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Bone, sehingga di manapun ditempatkan, mereka harus melakukan perubahan,” tegasnya.
Menurut Pj. Bupati Bone, proses yang panjang untuk meraih status sebagai guru penggerak, yaitu 9 bulan, menunjukkan bahwa kemampuan guru penggerak tidak diragukan lagi. “Guru penggerak sudah dilatih dan dibimbing, dimanapun mereka ditempatkan. Siapa lagi yang akan melakukan perubahan di pelosok-pelosok kalau bukan guru penggerak? Ini adalah salah satu tantangan kita dalam pendistribusian guru dan kepala sekolah,” tutupnya. (*)