ZONANUSANTARA, JAKARTA–Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menjadi momen yang bersejarah, dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh hebat dari berbagai latar belakang. Salah satu tamu istimewa yang hadir dalam acara tersebut adalah Hakim Lewa, Ketua PSMTI Bone, yang menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam perayaan yang meriah di Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Dalam perayaan HUT PSMTI Ke-25 ini, Hakim Lewa berhasil menjalin pertemuan yang sangat berharga dengan beberapa tokoh terkemuka. Salah satu di antaranya adalah Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, seorang pengusaha konglomerat yang juga merupakan tokoh politik terkemuka di Indonesia, serta menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Pertemuan ini menjadi momentum untuk membahas isu-isu terkini yang relevan dengan perkembangan masyarakat Tionghoa di Indonesia.
Tak hanya itu, Hakim Lewa juga berkesempatan berdialog dengan Ustaz Dr. H. Das’ad Latif, seorang ulama, akademikus, dan pakar ilmu komunikasi dari Universitas Hasanuddin. Diskusi yang hangat antara keduanya membahas peran serta masyarakat Tionghoa dalam kerukunan beragama dan harmoni sosial di Indonesia.
Selama acara, Hakim Lewa juga menyempatkan diri untuk berswafoto dengan Putri Pariwisata Indonesia 2023, menunjukkan dukungannya terhadap pariwisata Indonesia serta semangat keragaman budaya dalam negara ini. Kehadiran Putri Pariwisata Indonesia 2023 dalam perayaan ini menjadi simbol dari upaya bersama untuk mempromosikan keindahan budaya dan pariwisata Indonesia di mata dunia.
Perayaan HUT PSMTI Ke-25 ini tidak hanya menjadi ajang peringatan ulang tahun organisasi, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat hubungan antarberbagai lapisan masyarakat, memajukan dialog antarbudaya, dan meningkatkan pemahaman bersama. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh hebat seperti Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, Ustaz Dr. H. Das’ad Latif, dan tentu saja, Hakim Lewa, PSMTI semakin kokoh dalam mewujudkan visinya untuk kehidupan yang lebih harmonis di tengah-tengah keanekaragaman Indonesia. (*)