BONE–Pasar pangan murah yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Bone bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memunculkan keluhan dari masyarakat, khususnya terkait dengan distribusi pangan murah di Jalan Besse Kajuara depan Kantor DPD Golkar pada Rabu, 27 Maret 2024. Salah satu komoditas yang paling diminati, yakni telur, menimbulkan kekecewaan karena pembagian kupon tidak merata. Ditemukan fakta bahwa beberapa warga bahkan datang dengan membawa hingga lima kupon, sementara sebagian lainnya harus pulang dengan tangan hampa karena kupon telah habis. Situasi ini memicu kekecewaan yang mendalam di kalangan masyarakat, dengan beberapa di antaranya bahkan terpaksa pulang dengan tangan kosong setelah datang dengan harapan memperoleh telur.
Petugas penerima kupon, Tedhi, yang mengklaim bahwa kupon telah habis. Warga-warga yang berhak mendapatkan telur murah merasa dibatasi karena hanya mereka yang memiliki kupon yang dapat membeli dengan batasan maksimal dua rak per kupon.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bone, A. Musafir SIP, mengungkapkan sebanyak 500 rak telur ayam ras telah disiapkan di lokasi pangan murah untuk memenuhi kebutuhan pokok warga.
Dalam pernyataannya, Musafir menjelaskan bahwa setiap individu yang memiliki kupon hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 rak telur ayam ras. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan distribusi yang adil dan merata kepada seluruh warga, serta mencegah praktik penimbunan barang.
“Ini merupakan langkah nyata kami dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan pangan murah yang berkualitas. Dengan adanya batasan kuota pembelian, kami berharap semua warga dapat merasakan manfaat dari program ini,” ujar Musafir. (*)