Kemenkes RI Survei Migrasi Malaria di TTU

IMG 20220715 WA0034 - Zonanusantara.com
Don
IMG 20220715 WA0034 - Zonanusantara.com
Don Fulton Nenat

KEFAMENANU,-Kementerian Kesehatan RI melakukan survei migrasi penyakit malaria di Pasar Haekto, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/7).

Dalam kegiatan tersebut Kemenkes menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi NTT. Tujuannya menuju Eliminasi Malaria 2023 Kabupaten TTU.

Read More

Kepala seksi pemberantasan penyakit menular di Dinas Kesehatan TTU, Don Fulton Nenat mengatakan, survei migrasi di lakukan di pasar Haekto karena ada kasus malaria di sana.

“Investigasi kita beberapa bulan yang lalu, di pasar ini (Haekto-Red) ditemukan penderita malaria yang rumahnya radius 40 meter dari lokasi pasar yang disinyalir terjadi migrasi parasit di pasar Haekto yang melibatkan pedagang dari Kabupaten TTS dan Kabupaten Malaka,”ujarnya.

Baca Juga :  Tambah 23 Kasus, Covid-19 di Malang Mencapai 312 Kasus

Fulton mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan survei migrasi di pasar Haekto, pihaknya berkolaborasi dengan WHO yang diwakili Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi NTT.

“Kegiatan ini kita libatkan beberapa elemen yaitu WHO yang diwakili Kemenkes RI, Dinas Kesehatan propinsi dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi NTT,”ujarnya.

Amatan wartawan dalam kegiatan survei itu, tim berhasil mendata 30an  orang dari Kabupaten TTS dan Kabupaten Malaka kemudian diambil darahnya untuk diuji.

“Kita mengharapkan hasil ini. Jika kita temukan hasil positif, bisa diintervensi lebih lanjut. Notifikasinya bisa kita sampaikan ke daerah tetangga agar bisa melakukan intervensi di daerah itu,”imbuhnya.

Baca Juga :  Selama PPKM Polres Malang Siagakan Kekuatan Penuh

Diungkapkan Fulton selain survei migrasi, pihaknya juga melakukan survei jentik nyamuk di persawahan. Hal ini untuk mengetahui apakah jentik tersebut adalah hasil malaria dari penderita yang ada di pasar ini atau bukan.

Tercatat tahun 2021 sampai 2022 ditemukan 3 kasus yang tersebar di Puskesmas Haekto, Puskesmas Oelolok, dan Puskesmas Oemeo, Kecamatan Noemuti.

Fulton optimis, pihaknya mampu mengeliminasi malaria 2023 dengan cara-cara survei migrasi, survei jentik nyamuk juga kegiatan lain yang bisa mengeliminasi malaria di tahun 2023.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu menggunakan kelambu, membersihkan genangan-genangan air di rumah dan selalu memeriksa kesehatan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *