KEFAMENANU ZN,- Sebanyak 44 peserta Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2023 Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur akhirnya selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 50 hari dengan total 200 jam pertemuan.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Dra. Elvira B.M Ogom Juandi menutup secara resmi program yang dilaksanakan di Kantor Dekranasda TTU, Senin (18/12/2023).
Program PKW merupakan kerjasama Dekranasda Kabupaten TTU dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan tema “Meningkatkan Kecakapan Wirausaha Generasi Muda Dalam Pelestarian Tenun di Kabupaten Timor Tengah Utara”.
Ketua Dekranasda Kabupaten TTU, Dra. Elvira B.M Ogom Juandi mengatakan, setelah 44 peserta melaksanakan pendidikan dan pelatihan selama 50 hari dengan total 200 jam pertemuan, maka program PKW telah berakhir. Berbagai pembelajaran, baik teori, praktek ringan maupun praktek berat telah diberikan kepada peserta.
Ia menuturkan, mereka yang mengikuti program tersebut merupakan anak usai sekolah tidak sekolah (ATS) usia 15-25 tahun yang masih menganggur, putus sekolah ataupun terkendala tidak bisa kuliah. Outputnya, mereka mampu menenun tiga jenis motif kain yaitu Sotis, Futus (Ikat) dan Buna secara luar biasa.
“Kami selalu menekankan kepada mereka untuk memperhatikan kualitas dan mereka ternyata luar biasa mampu menyelesaikan pelatihan dengan baik,” tutur Elvira.
Elvira berharap, keterampilan yang didapat menjadi bahan untuk mereka bisa berwirausaha atau bisa juga bekerja di dunia industri untuk membiayai diri sendiri.
“Kami akan terus memantau juga mendorong mereka dengan memberikan benang sehingga mereka bisa tenun. Hasilnya bisa langsung mereka jual atau kami bayar jasa mereka dengan mengambil hasil tenunan mereka,”imbuhnya.
Kepada peserta, Elvira berpesan agar tidak putus asa, tetap semangat untuk belajar meningkatkan keterampilan yang dimiliki dan bisa bergabung bersama kelompok-kelompok tenun di desa masing-masing sehingga menjadi keterampilan yang membudaya bagi dirinya sendiri.
Kegiatan yang dimulai tanggal 21 Oktober sampai 15 Desember 2023 menghasilkan 99 tenun. Terdiri dari selendang buna sebanyak 6 lembar, sarung tenun ikat 2 lembar, sarung tenun sotis 3 lembar, selimut tenun sotis 1 lembar, selendang sedang sotis 5 lembar, selendang sedang ikat 2 lembar, selendang kecil ikat 37 lembar, selendang ikat sotis 42 lembar, selendang kecil kapas motif buna 1 lembar.