KOTA MALANG , Progres pengerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu Kota Malang yang dikerjakan oleh CV. Bidadari tampaknya mulai dipertanyakan berbagai pihak.
Terlebih pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mengeklaim bahwa pekerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu tersebut telah melebihi progres kerja yang telah ditetapkan. Yakni telah mencapai 24,441 persen dari target 22,523 persen.
Tenaga Ahli CV Maju Bersama, Awangga Wisnuwardhana mengatakan, pengerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu tersebut progres pekerjaannya sangat terlambat, karena jika berdasarkan jadwal yang dibuat oleh Pokja Pemilihan dalam proses tender, untuk tanda tangan kontrak di tanggal 23 Mei 2023 lalu.
“Kami (CV Maju Bersama) waktu itu ikut tender dan kalah, dan di jadwal itu tanda tangan kontrak pada 23 Mei 2023, jadi kalau pelaksanaan sudah berjalan 45 hari, sepertinya ada yang janggal,” ucapnya, saat dikonfirmasi, Selasa (1/8).
Pria yang akrab disapa Angga ini menjelaskan, jika melihat jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), maka seharusnya dibulan Juli lalu mencapai prestasi kerja atau progres pengerjaannya sekitar 45 persen.
“Jadi, kalau masih dibawah 25 persen, itu dapat dikatakan progres yang lambat,” tegasnya.
Menurut Angga, dalam pengerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu tersebut, saat ini seharusnya progres pengerjaannya lebih dari 45 persen, atau bisa mencapai 50 persen. Terlebih, proyek ini merupakan salah satu proyek prestis yang diharapkan selesai sebelum masa jabatan Wali Kota Malang, Sutiaji berakhir.
“Kalau mereka beralasan karena dalam proses tender ada sanggah banding dan pengaduan, itu sangat keliru, dan tidak menghentikan pelaksanaannya,” tandasnya.
Sebagai informasi, dalam pemberitaan sebelumnya, pihak DLH melalui Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) DLH Kota Malang Laode Kulaita tersebut telah melebihi progres kerja yang telah ditetapkan. (*).