KPI Rayakan HUT Ke 5

IMG 20211116 WA0001 - Zonanusantara.com
Foto : Hendrika LW
IMG 20211116 WA0001 - Zonanusantara.com
Foto : Hendrika LW

MALANG– Tahun ini Kampung Pentigraf Indonesia (KPI) merayakan hari ulang tahun ke 5. Memperingati hari jadi itu, Kampung KPI mengadakan syukuran bertempat di Warung Joglo Jati Sawojajar Malang. Minggu (14/11).

Pemrakarsa Kampung sastra, Dr. Tengsoe Tjahyono, menggelar sarasehan, menghadirkan dua pembicara spesial, yakni Ardi Wina Saputra M.pd. Dosen Unika Widya Mandala Madiun ini memaparkan materi Meneroka Komunitas Sastra Digital dalam KPI.

Read More

Seorang pemateri lainnya, Prof. Dr. Djoko Saryono M.pd, Guru besar Universitas Negeri Malang, dengan tajuk Merintis Ekosistem Hibrid Fiksi Indonesia. Berkebebasan dan Berkebahagiaan.

Hadir pula Dr. Asrif M.Hum, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, memberikan dukungan dan apresiasi kepada Kampung Pentigraf Indonesia yang bekerja nyata memperkuat literasi nasional.

Baca Juga :  Selangkah Lagi

Menurut Ardi Wina, pentigraf adalah bagian dari sastra digital yang dilakukan di media sosial, khususnya face book.

“Pentigraf sangat cocok untuk media sosial face book karena spacenya yang besar. Ada fitur-fitur komentar, like dan stiker yang mendukung.Tentu kurang cocok untuk IG, Twitter atau YouTube.” kata Ardi Wina

Ia menambahkan, adanya saling komentar itu membuat komunitas sastra digital begitu dinamis.

Djoko Saryono menjelaskan pentigraf adalah sastra tulis atau cetak yang memiliki sayap, belum digital penuh.

“Pentigraf ini adalah sastra tulis atau cetak yang memiliki sayap, belum digital penuh karena masih melalui proses kurasi.” jelasnya.

Lanjut Prof. Djoko, Pentigraf adalah sastra tulis yang merayakan kebahagiaan di dunia digital.

“Perlu dibangun ekosistem agar dapat meneruskan langkah Pak Tengsoe. Jadi tidak hanya belajar menulis cerpen tiga paragraf, tapi juga belajar bagaimana kurasi.” tandasnya.

Baca Juga :  Puisi Perpisahan Abadi

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini, dihadiri oleh sejumlah peminat pentigraf atau pentigrafis dari berbagai daerah seperti Bima NTB, Jogyakarta, Sleman, Surabaya, Sidoarjo, Madiun, Nganjuk, Probolinggo, Jombang, dan Malang sebagai tuan rumah.

Salah satu pentigrafis asal Malang, Yayuk Vitaliana menyampaikan sangat terkesan dan bangga terlibat dalam kegiatan ini.

“Saya pribadi sangat terkesan dan sangat bangga dalam kegiatan ini. Perdana tapi menorehkan makna dan kenangan.”

Bersama moderator Dr. Agustinus Indradi yang piawai bermain sulap dan iringan musik Splendid Dialog, Charles Djalu dan Endri Wejoe, dibacakan puisi oleh Dr. Tengsoe dan Prof. Djoko. Juga baca pentigraf oleh beberapa pentigrafis.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *