Kualitas Sungai Ciliwung Kian Membaik

Kualitas Sungai Ciliwung Kian Membaik_Zonanusantara.com
Istimewa
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sungai Ciliwung memiliki peran penting bagi masyarakat Jakarta.

JAKARTA – Jakarta merupakan ibukota yang memiliki sungai dan anak sungai terbanyak di Indonesia. Diantaranya adalah Sungai Ciliwung dengan panjang 120 km dan terbentang dari Hulu, Tengah dan Hilir melintasi 6 segmen Bogor, Depok, Jakarta.

Sejak dulu, Sungai Ciliwung memiliki peran penting bagi masyarakat Jakarta. Sayangnya, perlakuan buruk masyarakat akan sungai CIliwung menjadikan sungai Ciliwung sebagai sungai yang dikategorikan terparah, bahkan sejak tahun 1976 hingga 2014 sungai Ciliwung beberapa kali membanjiri Ibukota Jakarta hingga melumpuhkan perekonomian Ibukota.

Upaya melestarikan dan mengembalikan kondisi sungai Ciliwung terus dilakukan oleh berbagai pihak.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dalam hal ini Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang mempunyai Kompetensi dalam hal kualitas air dan juga sudah memasang Sistem Pemantauan Kualitas Air Secara Online (ONLIMO).

Kualitas Sungai Ciliwung Kian Membaik

Pada acara Hari Ciliwung sekaligus peringatan Hari Air Sedunia 27 Maret 2021, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah pada mengatakan, setelah 31 tahun, akhirnya upaya Pemerintah menunjukkan hasil yang sangat baik.

Kualitas Sungai Ciliwung Kian Membaik_Zonanusantara.com
Istimewa

Ia mengatakan, mutu air Sungai Ciliwung telah mencapai kelas 2 sesuai dengan PP 82 tahun 2001. yang artinya kualitasnya membaik, memungkinkan berkembang biaknya biota air seperti ikan, udang, lobster biru, berang dan lainnya. Perkembangan ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan animo masyarakat agar peduli akan kelestarian sungai Ciliwung.

“Inilah saatnya kami kenalkan wajah baru Sungai Ciliwung sebagai alternatif tujuan wisata di Jakarta sambil menimba ilmu tentang sungai, pelestarian sungai dan lingkungan sekitar sungai,” kaya Karliansyah dalam keterangan tertulisnya, 27 Maret 2021.

GCB yang didukung sekitar 36 Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), beberapa perusahaan seperti Indofood, Indonesia Power, PLN dan PAM Jaya telah mempersiapkan Sungai Ciliwung menjadi tempat belajar sekaligus menikmati wisata sungai.

Peni Susanti (Ketua Badan Eksekutif GCB) menjelaskan visi GCB adalah mewujudkan Wisata Sungai Ciliwung, memiliki sekolah sungai yang berkompeten, menjadi lembaga terbaik dan terpercaya dibidang pendidikan dan perkembangan masyarakat akan pelestarian sungai, menjadi lembaga yang memiliki product dan jasa bernilai tinggi dalam bidang pendidikan & pelatihan pelestarian sungai dan Sekolah Sungai KPC menjadi pelengkap lembaga pendidikan formal dalam perkembangan pelajar akan pelestarian sungai.

Baca Juga :  Kode Desa Untuk 22 Desa Di TTU Segera Diserahkan 
Kualitas Sungai Ciliwung Kian Membaik_Zonan
Istimewa

Sebagai tujuan ekowisata dan eduwisata, ada beberapa titik wisata yang bisa dikunjungi oleh masyarakat. Di Kantor Pusat GCB yang terletak di Karet Bivak, masyarakat bisa mempelajari sejarah sungai Ciliwung di Galeri Sungai Ciliwung, mempelajari pemilahan dan pengolahan sampai sungai dengan TOSS (Teknologi Olah Sampah Sungai) melalui metode peyeumisasi, susur sungai, memanen hasil hidroponik ventikultur sambil menikmati kopi di Kedai Kopi di pinggir sungai Ciliwung.

Kemudian Sekolah Sungai GCB memberikan pelatihan/ edukasi tentang Water resceu, sering kali juga melakukan penyelamatan serta pencarian orang yang tenggelam di sungai Ciliwung. Ketua KPC Pejaten H. Royani mengungkapkan,” di Sekolah Sungai KPC Pejaten masyarakat bisa melihat endemik purba dan langka yaitu Senggawangan / Bulus raksasa (Chitra Chitra javanensis) yang memiliki berat 300kg. hewan ini ditemukan pada 11 November 2011.

Tidak hanya itu bisa juga mempelajari budaya masyarakat sepanjang Sungai Ciliwung sekaligus bisa menikmati makanan dan minuman khas betawi seperti dodol dan bir pletok. Ketua Jawarapeci Condet Bang Syamsul menjelaskan bahwa di tempat kami mengolah sampah an organic seperti bekas botol air mineral dsb di jadikan produk/ karya seni seperti membuat cindera mata ondel – ondel, tas dan beberapa produk yang lain, Ketua Sahabat Sungai Depok Bang Dayat setiap hari memberikan Edukasi tentang Water resceu juga menyajikan wisata seperti Rafting, outbond dan Susur Sungai.

Sarmili Ketua KPC Lenteng Agung, mengatakan, menyajikan Susur Sungai dengan suasana taman jadi masyarakat bisa menikmati di titik star dan finish adalah taman-taman yang bagus dan indah, sekaligus bisa belajar tentang Crafting dan berbagai produk inovatif seperti Eco Print dll.

“Bang Soeparno Ketua KPC Bogor, setiap seminggu sekali aktifitas kami adalah membersihkan sampah di sungai, kami selalu memberikan edukasi seperti ini sehingga pada akhirnya banya pemuda yang ikut terjun dalam membersihkan sampah di sungai, selain itu dapat menikmati titik/spor yang bagus seperti di titik Delta yang masih sangat natural, dengan aktifitas rutin yang kami lakukan Al hamdulillah banyak dari berbagai komintas turun, mulai dari komunitas Gowes dan juga public figure/ artis ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih sampah sungai,” ujar Sarmili.

Baca Juga :  16 Tahun Penantian, Adipura Kembali ke Pelukan Kabupaten Bone

Head of CSR PT Indofood Sukses Makmur Tbk Deni Puspahadi mengatakan bahwa pihaknya terus mendukung upaya-upaya pelestarikan Sungai Ciliwung dan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Sejalan dengan semangat EPR (Extended Producer Responsibility), salah satu yang kami lakukan adalah mengolah kemasan plastik di sungai menjadi paving block, seperti yang ada di Taman GCB ini.

“Edukasi menjadi penting untuk terus memberikan wawasan dan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan sungai,” ungkap Deni.

Dirut Indonesia Power Ihsan Sidqi mengatakan bahwa TOSS GCB merupakan solusi dalam penanganan sampah sungai, program ini menjadikan sampah menjadi batu bara nabati, yang hasilnya bisa Indonesia Power manfaatkan sebagai bahan bakar di beberpa PLTU mereka.

Direktur Utama PAM JAYA menyampaiakan dengan membaiknya kualitas air sungai ciliwung, maka mereka membuka instalasi kembali yang di ambil dari sungai Ciliwung kurang lebih sebanyak 15.500 sambungan untuk masyarakat.

“Kami berharap, Ekowisata dan Eduwisata Sungai Ciliwung dapat mengubah paradigma menjadikan sungai sebagai potensi untuk kehidupan dan penghidupan,” katanya.

Sehubungan dengan pernyataan yang di sampaikan oleh Ecoton tentang memburuknya Sungai Ciliwung, Gerakan Ciliwung Bersih, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan juga Para Komunitas Peduli sangat tercederai karena mereka yang selama ini telah banyak bergerak untuk kebersihan dan kelestarian sungai Ciliwung.

“Selama ini Kementerian LHK, GCB dan Para Komunitas Peduli Ciliwung rutin melakukan Aksi Bebersih Sungai Ciliwung bahkan di tahun 2019 mendapat Rekor MURI Gotong Royong bebersih Sungai Ciliwung, dan juga beberapa kegiatan lain seperti Pemberdayaan Masyarakat, Capacity Building dan program- lain untuk kelestarian lingkungan,” kata Peni.

Sebagai sesama Pecinta Lingkungan hal yang pantas di lakukan adalah sama-sama menjaga dan merawat lingkungan dengan saling bekerjasama, bahu membahu di sertai solusi untuk optimis membuat Lingkungan lebih baik. Bukan dengan melakukan pemberitaan yang buruk padahal tidak pernah berbuat untuk Alam.

Kami Gerakan Ciliwung Bersih dan Teman2 Komunitas Ciliwung tentunya akan terus bergerak dan bersemangat untuk berkarya dan berbuat untuk Ciliwung yang lebih baik dengan memberikan hal yang nyata. Bukan kata-kata tanpa makna.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts