Puisi “Memeluk Sunyi”
Oleh Yosef N.
Malam ini tiba-tiba sunyi menyergap
Semilir angin yang biasanya menerpa
Bersembunyi di balik kesuyian
Membiarkan aku mematung, menerawang jauh
Memandangi langit bertaburan bintangMalam kian mencekam. Menusuk sukma. Aku harus bersabar memeluk rindu. Seperti takdir, malam ini bayangannya meredup lenyap entah ke mana. Mimpi malam pun tampias bersama deru ombak pecah di bibir pantai.
Di peluk kesunyian, raga seakan terlepas. Aku berharap ia mengirim seuntai mawar agar kesunyian tidak menjelma menjadi keresahan. Aku ingin melihat senyum itu kembali merekah,
merengkuh hari – hari yang indah.Peluklah aku bersama puisimu yang kita tulis dalam tarikan napas yang sama bermaterai kesetiaan hingga langit pun tak mampu memisahkan walau hanya sejengkal.
Andaikan cerita ini masih berlanjut
Malam kan jadi saksi bisu di saat kita
bergumul dalam satu detak jantung
Hingga fajar menari nari di atas embun. Bukankah kita mengimpikan cinta yang bermahkotakan puisi kehidupan?