Menghidupkan Kembali Pesona Tradisi, Cerita di Balik Malekke Toja dalam Persiapan Mattompang Arajang HJB ke-694

Menghidupkan Kembali Pesona Tradisi, Cerita Di Balik Malekke Toja Dalam Persiapan Mattompang Arajang Hjb Ke-694
Tradisi Massimang yang diperagakan oleh Para Bissu dalam rangka pengambilan air di tujuh sumur untuk digunakan membersihkan benda pusaka Kerajaan Bone dalam rangka HJB ke-694. Terlihat para Bissu yang dipimpin oleh Bissu Ancu menghadap dan meminta ijin kepada Pj. Bupati Bone Drs. H. Andi Islamuddin, MH
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

BONE–Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bone yang ke-694, pemerintah Kabupaten Bone tidak hanya menonjolkan kegiatan Mattompang Arajang, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi lama yang bernilai budaya tinggi. Salah satu upaya tersebut adalah melalui kegiatan Massimang, yang kini berfokus pada ritual Malekke Toja, yang berarti pengambilan air untuk persucian dalam rangka pembersihan benda pusaka Arajang sebelum pelaksanaan Mattompang Arajang.

Menghidupkan Kembali Pesona Tradisi, Cerita Di Balik Malekke Toja Dalam Persiapan Mattompang Arajang Hjb Ke-694
Para Bissu Saat Melakukan Tradisi Malekke Toja Di Sejumlah Sumur Di Kota Watampone Untuk Digunakan Membersihkan Benda Pusaka Kerajaan Bone

Kegiatan Malekke Toja menjadi bagian penting dalam mempersiapkan benda pusaka kerajaan sebelum prosesi Mattompang Arajang dilakukan. Hal ini diungkapkan oleh Sesepu Tokoh Adat Bone, H. Andi Muhammad Yushan Latenritappu, yang menjelaskan bahwa Malekke Uwwai merupakan pengambilan air dari sumur-sumur bersejarah di wilayah Kota Watampone seperti Sumur Lacokkong, Sumur Bubung Itello, Sumur Bubung Parani, Sumur Lagaruang di Bukaka, serta Sumur Pabbaeani di Toro.

Air yang diambil dari sumur-sumur tersebut kemudian disatukan dalam satu tempat untuk kemudian digunakan dalam proses pembersihan benda pusaka kerajaan sebelum ditompang dan disossoro. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa benda-benda pusaka tersebut dalam kondisi optimal sebelum diberikan perlakuan lebih lanjut.

Pelaksanaan Malekke Toja dipercayakan kepada orang yang ditunjuk oleh Dewan Adat, yang sebelumnya dipercayakan kepada Bissu. “Biasanya, ritual ini melibatkan 7 orang yang melakukan pengambilan air dari sumur-sumur bersejarah, semuanya diiringi oleh irama Bali Sumange, yang merupakan ciri khas bunyi gendang kerajaan Bone,” ungkapnya.

“Dengan menghidupkan kembali tradisi seperti Malekke Toja, pemerintah Kabupaten Bone tidak hanya menjaga warisan budaya yang berharga, tetapi juga menghormati dan memperkuat ikatan masyarakat dengan akar budayanya yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan spiritual.” terangnya.

Baca Juga :  Kapolresta Malang Kota Silaturrahmi dengan Pemimpin Redaksi Media Massa Se Malang Raya

Salah seorang pemimpin jalannya pelaksanaan Malekke Toja, Bissu Matoa Ancu, mengatakan bahwa banyak orang yang menganggap tradisi pembersihan benda pusaka Kerajaan Bone ini sebagai Bid’ah, padahal sejatinya merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang patut dilestarikan.

Salah satu momen penting dalam pelaksanaan Malekke Uwai atau Malekke Toja adalah pengambilan air di sumur, yang melibatkan beberapa Bissu. Sebelum prosesi tersebut dimulai, kegiatan Massimang diadakan sebagai penghormatan terhadap tradisi lama. Dalam Massimang, masyarakat membawa makanan sesaji sehari-hari yang dulunya dipersembahkan kepada raja, dan kini dimaknai sebagai upaya menjaga tradisi. Permintaan izin untuk pengambilan air suci di sumur disertai dengan pemberian sesaji berupa Buras, onde-onde, dan seperangkat laut lainnya kepada raja sekarang diserahkan ke Pj. Bupati Bone.

Proses pengambilan air di sumur tidak semata dilakukan secara fisik, namun juga melibatkan serangkaian tahapan spiritual. Mulai dari Manranging rangin, yang merupakan pemberian pesan lewat angin, hingga Massabo untuk mendoakan keberadaan yang ada disekeliling, serta Mamemmang untuk berdoa.

“Melalui setiap tahapan yang dijalani dengan penuh kesungguhan dan kekhusyukan, tradisi Malekke Toja membawa kita pada perjalanan spiritual dan budaya yang mengingatkan akan pentingnya menjaga dan merawat warisan leluhur,” ungkapnya.
“Meskipun terkadang diperdebatkan, keberadaannya sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Bone tidak terbantahkan,” tambahnya.

Baca Juga :  Kolaborasi ICRAF dan Pemerintah Kabupaten Bone, Perkuat Kurikulum Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim

Sementara itu, Pj. Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, MH, dengan tegas mengatakan kekayaan budaya Kabupaten Bone adalah sesuatu yang patut dijaga dengan sungguh-sungguh. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Bone berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya yang kaya tersebut.

Salah satu upaya konkret yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bone adalah dalam menyambut momentum bersejarah HJB yang ke-694. Segala bentuk tradisi budaya telah dikedepankan dalam rangka menyambut perayaan ini. Mulai dari ziarah makam para Raja Bone hingga pelaksanaan Malekke Toja, yang merupakan ritual pembersihan benda-benda pusaka yang berharga.

Puncak dari serangkaian acara ini akan diisi dengan kegiatan Mattompang Arajang. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam menjaga dan melestarikan benda-benda pusaka kerajaan Bone. Menurut Pj. Bupati, benda-benda pusaka ini merupakan aset berharga yang harus dijaga dengan baik demi keberlangsungan dan identitas budaya Kabupaten Bone.

Pj. Bupati juga menekankan bahwa pelestarian budaya bukanlah tugas yang ringan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Ia mengajak seluruh masyarakat Bone untuk bersatu dan berperan aktif dalam menjaga dan merawat kekayaan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas mereka.

Dalam era yang terus berkembang, pelestarian budaya menjadi semakin penting. Pemerintah Kabupaten Bone, di bawah kepemimpinan Pj. Bupati Andi Islamuddin, MH, berkomitmen untuk terus mengambil langkah-langkah konkret dalam melestarikan dan menghargai warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Bone.(*)

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts