BONE–Pelabuhan Pattiro Bajo, yang terletak di Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone, telah dipilih sebagai titik awal yang strategis untuk menghubungkan ke Pelabuhan Tol Kapal Laut. Keputusan ini telah dipastikan setelah tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan RI melakukan survei kelayakan pada Kamis, 08 Maret 2024.
Tim yang terdiri dari tiga orang perwakilan dari Kementerian Perhubungan, yaitu Andreas Evelliasta Sinulingga, SE, Valdier Derma Megarizky, dan Zaenal Arifin, melakukan kunjungan ke Pelabuhan Pattiro Bajo untuk mengevaluasi infrastruktur dan kelayakan operasionalnya.
Dari hasil survei dinilai bahwa Pelabuhan Pattiro Bajo memiliki potensi yang besar untuk menjadi gerbang utama yang menghubungkan wilayah tersebut dengan Pelabuhan Tol Kapal Laut. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan strategis dan teknis yang matang, serta potensi pertumbuhan ekonomi yang akan dihasilkan.
Pelabuhan Tol Kapal Laut diharapkan akan memberikan akses yang lebih efisien dan ekonomis bagi perdagangan dan transportasi laut di wilayah tersebut, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat infrastruktur transportasi nasional.
Pengembangan Pelabuhan Pattiro Bajo sebagai pintu gerbang menuju Pelabuhan Tol Kapal Laut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat infrastruktur transportasi laut di Sulsel, sejalan dengan visi untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dalam survei yang melibatkan tiga orang perwakilan dari Dirjen Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan RI, bersama dengan beberapa pejabat lainnya, termasuk Kadishub Provinsi Sulsel Andi Erwin Terwo Pabokori, telah diungkapkan bahwa Pelabuhan Pattiro Bajo memiliki potensi besar untuk dijadikan Tol Kapal Laut sebagai sarana pengangkutan logistik dari pulau ke pulau.
Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa Pattiro Bajo memiliki kedalaman laut yang memadai, khususnya saat air surut antara 7 hingga 9 meter. Selain itu, kondisi sisi lautnya sangat mendukung untuk operasional Tol Kapal Laut, serta dermaga dan tempat penampungan yang masih layak. Namun, untuk memfasilitasi kapal, diperlukan peralatan berat crane yang memadai.
“Kunjungan ini juga memberikan gambaran bahwa akses jalan menuju pelabuhan telah mendukung, serta kesiapan kantor dan infrastruktur lainnya. Harapan dari kunjungan ini adalah melibatkan semua elemen terkait dalam proses pengembangan Pattiro Bajo, dengan tujuan memberdayakan potensi tersebut. Bahkan, sudah ada minat dari beberapa pihak swasta seperti Djarum dan Wings untuk terlibat dalam proyek ini, yang merupakan hasil dari pemikiran PJ Gubernur Sulsel,” ungkap Kadishub Provinsi Sulsel Andi Erwin Terwo Pabokori.
Ia menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut, menyatakan bahwa melihat langsung lokasi pelabuhan memberikan gambaran yang lebih jelas. Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa jika proyek ini terealisasi, akan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi Kabupaten Bone.
Sementara itu, rencana pengembangan Pattiro Bajo sudah memasuki tahap lanjutan, termasuk desain engineering detail, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), serta rencana induk pelabuhan. Semua ini merupakan langkah konkret dalam rangka pengembangan Pattiro Bajo sebagai tol kapal laut yang potensial untuk pengangkutan logistik antar pulau. (*)