BONE–Sebuah peristiwa penting dalam dunia pendidikan nonformal di Kabupaten Bone terjadi. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Forum Pendamping Pemerhati Anak Indonesia (PKBM-FP2AI) Kabupaten Bone, di bawah naungan Yayasan Mabarakka Lino Akhera, menyelenggarakan Pelatihan Menulis dengan tema “Bisa Menulis Itu Mudah dan Bawa Berkah” Pada Sabtu, 9 Maret 2024, di Aula Gedung Guru Indonesia (GGI) Jl Ahmad Yani, Kabupaten Bone.
Acara pelatihan ini merupakan langkah yang luar biasa dalam menggalakkan semangat menulis di kalangan masyarakat, terutama mereka yang telah putus sekolah yang kini tengah mengikuti program Paket Kesetaraan di PKBM FP2AI Bone.
Ketua PKBM FP2AI Kabupaten Bone, Mastiawaty, SH, dengan penuh semangat menyatakan bahwa PKBM FP2AI Kabupaten Bone bukan sekadar sarana pendidikan nonformal, tetapi juga menjadi wahana bagi mereka yang ingin mengembangkan diri melalui keterampilan menulis.
Sejak hadir di Kabupaten Bone, PKBM FP2AI terus menunjukkan kemajuan dan perkembangan yang signifikan. Berbagai kelas jarak jauh telah dibuka di berbagai titik strategis di Kabupaten Bone, seperti Desa Abbumpungeng, Mare, Libureng, Bana, Pammusureng, Kajuara, Polewali, Manajeng, Kampung Bajo, Carebbu, serta kelas di Lapas dan Laponro Kecamatan Cenrana. Langkah-langkah ini membawa pendidikan lebih dekat ke masyarakat, memungkinkan mereka untuk terus belajar dan berkembang tanpa hambatan.
Tidak hanya itu, pelatihan menulis ini juga menjadi momentum penting karena diselenggarakan dengan kerjasama yang kuat antara PKBM FP2AI dengan PT. Nalar Media, yang juga dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Surya Indah Swalayan (SIS). Kerjasama ini menandai komitmen bersama dalam mendukung pendidikan dan pengembangan masyarakat di Kabupaten Bone.
Dengan tema “Bisa Menulis Itu Mudah dan Bawa Berkah”, diharapkan pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan menulis kepada peserta, tetapi juga menginspirasi mereka untuk melihat menulis sebagai sarana untuk berkarya dan memberi manfaat bagi diri sendiri dan juga masyarakat sekitar.
Pelatihan menulis ini bukan hanya tentang teknik dan keterampilan, tetapi juga tentang memberdayakan potensi yang ada dalam diri setiap individu. “Semoga acara ini menjadi tonggak penting dalam membangun budaya literasi yang kuat dan mencerahkan masyarakat Kabupaten Bone,” ungkapnya.
Ketua PKBM FP2AI Kabupaten Bone, Mastiawaty, SH, dengan bangga juga mengungkapkan pencapaian luar biasa dalam pendidikan kesetaraan di daerahnya. “Alhamdulillah tahun ini, kita akan menamatkan lebih dari 700 peserta paket kesetaraan, mulai dari Paket A, B, hingga C. Terutama, paket C mencapai jumlah tertinggi, mencapai lebih dari 500 peserta,” ujarnya.
Menyadari pentingnya ujian kesetaraan dan ujian modul sebagai tahap selanjutnya, Mastiawaty menekankan harapannya agar para lulusan PKBM FP2AI Bone tidak hanya melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, tetapi juga mampu mandiri dengan berwirausaha.
Mastiawaty juga mengungkapkan kegiatan pelatihan menulis bagi para tutor sebagai bagian dari program PKBM. “Kami melihat hasil rapor pendidikan dari sisi literasi masih terbilang rendah, maka kami mencoba menumbuhkan semangat menulis peserta didik,” katanya. Meski pelatihannya sederhana, yang terpenting adalah para peserta paket kesetaraan dapat mengembangkan kemampuan menulis.
Lebih jauh lagi, Mastiawaty juga berbagi pemikiran untuk mendirikan stasiun radio agar para peserta PKBM dapat memiliki kesempatan untuk menjadi penyiar. Namun, dia menegaskan bahwa rencana ini masih merupakan tujuan jangka panjang karena membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
Meskipun demikian, Mastiawaty mengakui bahwa keterbatasan kreativitas terjadi karena semua program harus sesuai dengan aturan yang ada. “Semua program harus masuk di Arkas, sementara perubahan di Arkas hanya satu kali,” tuturnya. Meskipun begitu, semangat dan komitmen Mastiawaty dalam meningkatkan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Bone tetap tidak terbendung.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bone, Hj. Syamsidar, SSos MSi, dengan tegas membuka acara penting dalam upaya meningkatkan anggaran pendidikan kesetaraan di Kabupaten Bone. Dalam pidatonya, ia menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah untuk mendukung anggaran pendidikan kesetaraan yang telah ditetapkan. Komitmen ini tercermin dalam penetapan APBD kabupaten harus memenuhi mandatory spending yakni 20% anggaran digelontorkan di sektor pendidikan.
Di tahun lalu itu juga bahwa ada program stimulus sebesar 500 ribu per kepala yang diberikan, hanya saja realisasinya hanya 11 juta.
“Komitmen pemerintah daerah untuk mendukung pendidikan kesetaraan sangatlah kuat. Hanya saja realisasinya belum mencapai target optimal, dan saya melihat kebijakan ini akan tetap berlanjut pada tahun 2024,” ujar Hj. Syamsidar.
Kerja sama yang baik antara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan akses pendidikan kesetaraan. Meskipun demikian, realisasi dana pendidikan masih menjadi tantangan, meski prinsip mandatori pengeluaran telah diterapkan. Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Dana Alokasi Umum (DAU) melalui E-Marking menjadi instrumen penting dalam mendukung hal ini.
“Pemerintah pusat menekankan pentingnya kinerja dalam penggunaan dana. Kita harus meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kesetaraan agar tercapai hasil yang optimal,” tambahnya.
Dalam upaya meningkatkan sistem pendidikan di Kabupaten Bone, rencananya akan ditetapkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten yang mengatur hal ini. Hal ini diharapkan dapat memberikan landasan hukum yang kuat untuk pengembangan pendidikan kesetaraan di daerah.
Sementara itu, masalah Anak Tanpa Sekolah (ATS) di Bone juga menjadi fokus, dengan jumlah mencapai 17.850 orang usia sekolah. Tantangannya adalah bagaimana meyakinkan anak-anak untuk kembali bersekolah. Kualitas layanan pendidikan non-formal juga menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan dalam upaya ini.
“Dengan kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, diharapkan masalah akses pendidikan kesetaraan di Kabupaten Bone dapat terus ditingkatkan demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan generasi mendatang,” imbuhnya. (*)