Pemkab Malang Rubah Konsep Hunian Sementara Bagi Korban Gempa

Screenshot 2021 04 24 15 40 58 193 - Zonanusantara.com
Sekda Wahyu Hidayat MM saat membaerikan sambutan dalam acara bedah Rumah korban gempa (Toski D).

 

Screenshot 2021 04 24 15 40 58 193 - Zonanusantara.com
Sekda Wahyu Hidayat MM saat membaerikan sambutan dalam acara bedah Rumah korban gempa (Toski D).

MALANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akhirnya mengubah konsep rumah warga yang terdampak gempa bermagnitudo 6,1 yang terjadi belum lama ini. Awalnya pemerintah setempat berniat membangun rumah hunian sementara (huntara) bagi para korban.

Read More

Perubahan konsep tersebut di ungkapkan Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, saat peletakan batu pertama rehab rumah Apersi dan BTN di Desa Majang Tengah, Dampit, Sabtu (24/4).

“Rumah sederhana kami ganti dengan rumah tumbuh. Untuk jumlahnya tetap 300 Unit,” ungkat Wahyu Hidayat.

Baca Juga :  Madas Menyantuni Ratusan Anak Yatim di Malang

Menurut Wahyu, pembangunan rumah tumbuh tersebut ditargetkan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri, dan untuk anggarannya akan diambilkan dari anggaran para donatur, bantuan dan dana siap pakai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.

“Untuk dananya dari donatur, bantuan dan dana siap pakai BPBD. Satu rumah tumbuh membutuhkan alokasi sebesar Rp 10 Juta,” jelasnya.

Rumah Tumbuh tersebut, lanjut Wahyu, konsepnya menyerupai rumah sederhana yang terdiri satu kamar dengan luas menyesuaikan luasan tanah.

“Yang penting para pengungsi bisa tinggal dengan nyaman, tidak kepanasan dan tidak kedinginan,” tegasnya.

Selain itu, tambah Wahyu, Rumah Tumbuh tersebut nantinya bisa di konekan dengan bangunan utama yang akan di bangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat. ruangan atau bangunan lainnya. Seperti ruang keluarga dan dapur.

Baca Juga :  Disambut Hangat Owner Caralla Cafe, Pj. Gubernur Ajak Pengusaha Kembangkan Potensi Ekonomi Kabupaten Bone

“Sedangkan yang membangun tambahan bangunan utama seperti ruang keluarga, nantinya dari BNPB atau pemerintah pusat,” tukasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *