KEFAMENANU,- Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur mengapresiasi kegiatan sosialisasi Promosi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) program percepatan penurunan stunting yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi NTT bekerjasama dengan mitra kerja Wakil Ketua Komisi DPR-RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si.
Demikian Bupati TTU Drs. Juandi David dalam kata sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintah dan Kesra Setda TTU, Yosep Kuabib pada kegiatan yang dilaksanakan, Jumat (9/2/2024) di Aula Laat Manekan Noemeto.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara, Saya memberi apresiasi yang tinggi kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT, bekerja sama dengan mitra kerja Komisi DPR-RI yang terhormat, Bapak Emanuel Melkiades Lakalena, S.Si,” pesan Bupati Juandi melalui Asisten Yosep Kuabib.
Bupati menuturkan, Pemerintah Kabupaten TTU menyambut baik kegiatan Sosialisasi Promosi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) program Percepatan Penurunan Stunting ini. Karena kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam upaya bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat NTT, khususnya dalam menangani masalah stunting yang telah menjadi perhatian serius bersama.
Stunting, imbuh Bupati Juandi, sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius, tidak dapat diselesaikan dengan langkah-langkah individual semata. Diperlukan kerjasama lintas sektor, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk mengatasi masalah ini.
Kehadiran BKKBN Provinsi NTT dan mitra kerja Komisi DPR-RI dalam kegiatan ini menjadi bukti komitmen bersama untuk menghadirkan solusi konkret.
“Melalui sosialisasi, promosi, dan komunikasi informasi serta edukasi (KIE), kita akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang baik bagi pertumbuhan anak-anak kita,” imbuhnya.
Edukasi ini, ujar Bupati Juandi, tidak hanya penting bagi ibu hamil dan balita, tetapi juga bagi seluruh anggota masyarakat agar dapat berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam mendukung program ini, menggalang kekuatan untuk menciptakan Nusa Tenggara Timur yang lebih sehat dan sejahtera.
“Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada BKKBN Provinsi NTT dan Komisi DPR-RI atas kerjasama yang baik dalam melaksanakan kegiatan ini. Marilah kita berkomitmen untuk bekerja keras, berbagi pengetahuan, dan saling mendukung dalam upaya kite untak menurunkan angka stunting di Nusa Tenggara Timur. Semoga kegiatan ini memberikan hasil yang positif dan berkelanjutan bagi masa depan generasi kita,” pungkasnya.
Desry J. Tamael, SE Ketua Tim Kerja Keuangan, Anggaran dan BMN Perwakilan BKKBN Propinsi NTT, menyampaikan apresiasi kepada Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena yang telah mendukung program percepatan stunting, termasuk program Bangga Kencana yang memang diamanatkan dari BKKBN untuk dilaksanakan.
Ia berharap, kedepan program percepatan penurunan stunting ini terus mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, paling tidak bisa membuahkan hasil agar angka stunting di Propinsi NTT bisa turun dan bisa mencapai target yang diharapkan baik secara nasional maupun di tingkat Propinsi.
“Kami juga menyampaikan terimakasih kepada Plt Kepala Dinas P2KB bersama jajaran, yang sudah membantu memfasilitasi kegiatan ini termasuk kepada pemerintah daerah yang diwakili Asisten Pemerintah dan Kesra Setda TTU yang berkenan hadir memberikan arahan, sambutan bahkan materi kepada para peserta pada kegiatan ini,” ujarnya.
Ia juga berharap, pada bulan operasi timbang (BOT) Februari ini terjadi penurunan angka stunting di Kabupaten TTU. Karena akan memberikan kontribusi untuk angka stunting di Propinsi NTT juga bisa mencapai target angka penurunan seperti yang diharapkan.
Ia mengatakan, adapun latar belakang pelaksanaan kegiatan ini yakni berdasarkan mandat Presiden RI pada bulan Februari Tahun 2021, menyatakan bahwa Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadi ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, dan diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Dijelaskan, dalam Pasal 6 ayat (2) Peraturan Presiden tersebut, dijabarkan strategi nasional percepatan penurunan stunting yang diantaranya melalui peningkatan komitmen stakeholder/pemangku kepentingan, serta peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
Menindaklanjuti strategi tersebut, lanjut Dersy, BKKBN melaksanakan kegiatan sosialisasi penguatan program bangga kencana dan upaya percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja, melalui kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting.
Kegiatan ini melibatkan semua unsur mulai dari pemerintah daerah setempat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta mitra kerja terkait sebagai upaya dalam mendekatkan Program Bangga Kencana dengan masyarakat dan menghadirkan peran BKKBN dalam mencegah terjadinya anak stunting di tengah keluarga Indonesia.
Tujuan kegiatan ini, pungkas Desry, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga terhadap program bangga kencana serta percepatan penurunan stunting, dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen, dan terintegrasi melalui komitmen penentu kebijakan (stakeholder) dan pemangku kepentingan (mitra kerja) dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota.
Adapun peserta kegiatan ini, imbuh Dersy berjumlah 350 orang terdiri dari pengelola program Bangga Kencana, Kader KB, keluarga beresiko stunting, pasangan usia subur (PUS), remaja usia 10-24 tahun, dan calon PUS/calon pengantin.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas P2KB TTU, Richard Binsasi SE, mengatakan Promosi dan fungsi KIE merupakan sesuatu yang perlu diapresiasi. Karena dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten TTU.
“Kegiatan ini bagi kami sangat bermanfaat sekali karena dihadiri mereka-mereka yang menjadi target penurunan angka stunting di TTU. Harapan kami kedepan bisa bekerja lebih sehingga angka stunting di TTU bisa kita turunkan,” tukasnya.