Pers Mandarin Optimis dengan Kebutuhan Jasa Penutur, Penerjemah

Pers Mandarin Optimis Dengan Kebutuhan Jasa Penutur, Penerjemah
Ist
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pers Mandarin Optimis Dengan Kebutuhan Jasa Penutur, Penerjemah
Ist

Setiawan Liu – Jakarta

Pendiri Qiandao, Sieny Utami yang berkantor di Surabaya, Jawa Timur tetap optimis dengan industry pers berbahasa mandarin di Indonesia. Ia beralasan peluang karir terutama bisnis dan peran penerjemah, penutur (pembicara) mandarin semakin dibutuhkan di dunia. Selain, aspek transformasi ekonomi Tiongkok yang mengajak peran serta individu dan swasta sebagai bagian dari perpolitikan, keterbukaan semakin relevan dengan kebutuhan penutur bahasa Mandarin.

“Kami temu dengan stakeholders, termasuk teman sekolah saya, Pak Budiono yang banyak membantu Qiandao. Kami berharap kerjasama (stakeholders) Qiandao dan pengurus yayasan sekolah-sekolah swasta di Jakarta, lembaga pendidikan terus terjalin,”kata dia belum lama ini.

Menurutnya bahasa mandarin sangat penting, jaminan masa depan cerah. sehingga harus terus bersama menjaga kesinambungan penerbitan Qiandao seiring dengan perkembangan dan kebutuhan bahasa mandarin di dunia.

Pertemuan keluarga Qiandao dengan pengurus Yayasan sekolah Kristen Kanaan, Jl. Kran Raya no 7, Kemayoran berlangsung sekitar dua jam. Pertemuan silaturahmi tersebut tidak lepas dari antusiasme murid-murid SMP Kanaan terhadap pelajaran bahasa Mandarin di sekolah. Selain aktif berbicara dan membaca, beberapa siswa juga semakin percaya diri menulis karangan dalam bahasa mandarin. Sebagian karangan, karya tulis siswa Kanaan dimuat di Qiandao.

Baca Juga :  Oknum Staf Dishub Kota Batu Diduga Bawa Miras Saat Perjalanan Dinas ke Solo, Publik Geram

“Mereka bangga melihat karya tulisannya dimuat di Qiandao. Sehingga kami juga mengirim beberapa eksemplar kepada pihak Sekolah Kanaan,” kata Wawa Chandra, putra dari ibu Sieny Utami.

Keluarga para pendiri Qiandao di Surabaya juga masih sering temu. Dari berbagai pertemuan, muncul ide pembangunan sekolah dengan tiga bahasa pengantar, yakni Indonesia, Inggris dan Mandarin. Sekolahnya sudah ada, tapi fisik bangunan dan sarana prasarananya belum besar. Kondisi tanah juga sempat menjadi kendala. Tetapi dengan tekad yang kuat, akhirnya keluarga pendiri Qiandao berhasil membangun. “Proses pembangunan terus sedang berjalan. Untungnya, para dermawan (donator) terus berdatangan. Bahkan perwakilan Negara sahabat juga bantu penyediaan buku-buku pelajaran dan guru bahasa mandarin. Saya dan ibu Saya semakin terdorong untuk terus komunikasi, bersilaturahmi dengan kedutaan besar di Jakarta,” kata Wawa.

Baca Juga :  Penjabat Bupati Bone Ungkap Rencana Ambisius untuk Menangani Stunting dan Gizi Buruk

Penggunaan bahasa mandarin di dunia sudah tidak perlu diragukan. Bahkan ada satu fenomena yang menarik di Singapore. Pemerintah Singapore sedang melakukan kajian tentang populasi dalam konteks ilmu statistik. Hasil kajian nantinya, Pemerintah Singapore bisa meningkatkan populasi sampai 7 juta jiwa. “Itu tidak mudah. Kalau (Singapore) mengundang orang China, (siswa-siswi asal China) bersekolah sebentar, lalu balik ke China. Sehingga pemerintah Singapura tidak mau China, tapi membuka pintu kepada warga Indonesia, Thailand, Malaysia. Pintu besar (kesempatan), shg perlu penguasaan bahasa mandarin,” tandas Wawa

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts