BONE–Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tampaknya menjadi bukti keajaiban pertanian. Meskipun menghadapi kemarau panjang yang sulit, para petani di wilayah ini tetap produktif. Bahkan, di Kota Watampone, petani mampu menghasilkan gabah kering hingga 10 ton per hektar.
Kelompok Tani Lappobatue di Kelurahan Ta, Kecamatan Tanete Riattang, adalah salah satu contoh keberhasilan ini. Mereka telah berhasil menghasilkan 6,8 kg atau setara dengan 10,8 ton gabah kering per hektar selama musim tanam ketiga, meskipun musim kemarau panjang atau el nino.
Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bone, H. Andi Asman Sulaiman, SSos MM merasa bersyukur atas prestasi petani dalam menghadapi tantangan alam ini. Ia menjelaskan bahwa produksi gabah sebanyak itu adalah sesuatu yang patut disyukuri.
Menurut Andi Asman, keberhasilan petani Kabupaten Bone memberikan semangat bagi Dinas Tanaman Pangan untuk terus menciptakan inovasi yang lebih baik di masa depan. Mereka juga sangat menghargai peran penting penyuluh pertanian yang memberikan pendampingan kepada petani.
Andi Asman juga menyampaikan optimisme bahwa sektor pertanian akan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, seperti yang telah terbukti selama masa jabatannya sebagai Menteri Pertanian dari tahun 2014 hingga 2019.
Pengambilan ubinan oleh Kelompok Tani Lappobatue dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk Pengamat OPT TR, babinsa kelurahan Ta, PPL T.Riattang, dan ketua poktan Lappobatue. Pertanian yang berprestasi di wilayah ini menunjukkan potensi luar biasa dalam menghadapi tantangan alam dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. (*)