BONE–Petani di Desa Ponre-ponre, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, khususnya anggota Kelompok Tani Sipakatuo, mengukir prestasi gemilang dengan panen perdana padi program Gernas Tahun 2023 pada Rabu (6 Maret 2024) sore. Meskipun lahan persawahan terdampak El Nino, senyum kebahagiaan terpancar jelas di wajah para petani, termasuk Ketua Kelompok Tani, Harman.
Panen perdana tersebut menghasilkan 7,35 ton padi per hektare, menurut data dari Mitra Statistik Kabupaten Bone. Keberhasilan ini tidak lepas dari penggunaan Pupuk Trubus yang dikombinasikan dengan upaya keras petani. Dalam prosesnya, hanya lima jeriken pupuk Trubus digunakan, masing-masing berisi 5 liter, dengan total penggunaan pupuk kimia yang tidak melebihi 100 Kg.
Harman, Ketua Kelompok Tani Sipakatuo, mengungkapkan kepuasannya dengan hasil panen yang luar biasa tersebut. Penggunaan pupuk Trubus tidak hanya efektif dalam meningkatkan hasil panen, tetapi juga memberikan solusi atas sulitnya mendapatkan dan mahalnya pupuk kimia di pasaran. Dengan pupuk Trubus, petani mendapatkan hasil panen yang maksimal bahkan dalam kondisi sawah yang mengalami kekeringan.
Pemupukan dilakukan dengan pupuk Trubus sebanyak lima kali, dengan jeda 15 hari antara setiap penyemprotan. Harman juga menyoroti beragam manfaat dari penggunaan pupuk Trubus, termasuk pertumbuhan tanaman yang lebih baik, merata, dan lebih cepat, serta mengurangi penggunaan pestisida.
Pendapat Harman didukung oleh Sucipto, Koordinator Penyuluh Kabupaten Bone, yang menyatakan bahwa penggunaan pupuk Trubus memberikan efek luar biasa dalam peningkatan produktivitas pertanian di Desa Ponre-ponre, meskipun dilanda kekeringan.
Kepala Desa Ponre-ponre, Andi Jamaluddin, juga memberikan testimoni positif mengenai kualitas pupuk Trubus, menyebutnya sebagai pupuk yang sangat bagus yang mampu memberikan manfaat ganda sebagai pengusir hama dan penyubur tanah.
Keberhasilan petani di Desa Ponre-ponre ini menjadi contoh yang patut dijadikan inspirasi bagi masyarakat lainnya, bahwa dengan inovasi dan kerja keras, tantangan seperti kekeringan pun dapat diatasi, dan produktivitas pertanian tetap dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. (*)