PGRI Minta Bupati Mengaktifkan Kembali Guru yang Dirumahkan

IMG 20220414 WA0007 - Zonanusantara.com
Foto Lius Salu

IMG 20220414 WA0007 - Zonanusantara.com
Foto Lius Salu

KEFAMENANU,- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur meminta Bupati TTU David Juandi untuk mengaktifkan kembali sejumlah guru di daerah itu yang telah dirumahkan atau tidak lulus dalam seleksi PTT belum lama ini.

Permintaan PGRI ini disampaikan dalam pernyataan sikap atas seleksi penerimaan pegawai tidak tetap (PTT) yang kontroversi itu. Dalam seleksi tersebut diketahui banyak peserta dengan nilai tertinggi tidak lulus. Sementara yang mendapat nilai rendah dinyatakan lulus.

Read More

Ketua PGRI Kabupaten TTU, Dominikus Nitsae, S. Pd meminta agar prosedur penilaian yang keliru agar menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan pada seleksi berikutnya.

Baca Juga :  Tampil Atraktif Noer Rahman Hantar Darma Wanita DLH Juara 1 Lomba Diversifikasi Olahan Ikan

Ia juga meminta Bupati David Juandi untuk mengaktifkan kembali guru yang dirumahkan dan tidak lulus seleksi PTT dengan kebijakan khusus.

“Guru adalah jabatan profesional yang memiliki tugas pokok dalam proses pembelajaran jangan lagi kami dirumahkan,”pinta Dominikus, Kamis (14/4).

Pernyataan sikap ini dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Timor Tengah Utara No 817/355/ BKDPSDM, tanggal 6 Apil tentang Pengumunan Hasil Seleksi Calon Pegawai Tidak Tetap (PTT) terdapat kekeliruan.

Bupati David Juandi mengatakan pihaknya akan mengkaji ulang sejumlah persoalan seleksi PTT 2022.

“Kita sudah berikan penjelasan dan tentunya ada persoalan, mari sama-sama kita perbaiki,”kata David Juandi.

Ia berjanji dalam wakti dekat, pihaknya akan menggelar rapat untuk melakukan kajian ulang terkait sejumlah persoalan seleksi PTT.

Baca Juga :  Penikmat Nasi Padang Perlu Tahu Trik Ini Agar Makan Nasi Padang Kian Nikmat

“Jika regulasi memungkinkan, kita akan memberikan rekomendasi atau surat kepada para kepala sekolah agar jangan mengeluarkan nama-nama CPTT yang tidak lulus dari data pokok pendidikan (Dapodik) karena sementara diperjuangkan,” ujar Juandi.

David Juandi juga mengaku telah mendengar peserta yang menggunakan ijasah palsu, namun belum mengetahui jelas kebenarannya.

“Memang kita sudah dengar di berita ada empat orang yang gunakan ijasah palsu namun belum jelas. Harus ditindak lanjut dulu,”ungkapnya.

Diketahui sejumlah peserta seleksi PTT belum lama ini diisukan menggunakan ijazah palsu. Namun kebenaran informasi ini pun belum akurat.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *