BONE–Lima tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Kabupaten Bone berhasil mengukir prestasi gemilang dalam momentum Hari Kesehatan Nasional ke-59. Mereka tidak hanya mengharumkan nama daerah, tetapi juga meraih penghargaan sebagai Nakes teladan tingkat provinsi dan nasional.
drg. Nenny Athriana Farma, Sp. KG, dokter gigi spesialis RSUD Tenriawaru, meraih Peringkat 1 Dokter Gigi Teladan Nasional. Sementara Erny Anriani, AMd PK, mencapai Peringkat 1 Tenaga Keteknisan Medis Teladan Nasional melalui Inovasi Resota (Reservasi Online Tenriawaru). Dr. Yurdiansyah, M.Kes, SP. PK, meraih Juara 2 Dokter Spesialis Teladan tingkat Provinsi Sulsel melalui Inovasi La Ciru (Laboratorium Cerdas Tenriawaru). Mariani, ST, berhasil meraih Juara 3 Tenaga Kebidanan Teladan tingkat Provinsi Sulsel dengan Inovasi RINDU IPA (Beri Informasi dan Edukasi KB Ibu Pasca Persalinan). Sementara Hamdiana, SST, M.Kes, meraih Juara 2 Tenaga Gizi Teladan tingkat Provinsi Sulsel melalui Inovasi Si Cantik (Sistem Informasi Cepat, Terintegrasi, dan Kreatif).
Prestasi tersebut diapresiasi oleh Pj. Bupati Bone Drs. H. Andi Islamuddin, MH, dalam upacara Hari Kesehatan Nasional. Para penerima penghargaan mendapat apresiasi sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi luar biasa mereka di bidang kesehatan.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Bone juga memberikan apresiasi kepada kepala desa dan Camat Patimpeng yang berhasil mencapai status Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Kecamatan Patimpeng bahkan menjadi kecamatan pertama di antara 27 kecamatan di Kabupaten Bone yang meraih status STBM 5 pilar.
Penghargaan juga diberikan kepada Puskesmas yang meraih akreditasi Paripurna, dengan penyerahan sertifikat oleh Pj. Bupati Bone. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Bone Drs. H. Andi Islamuddin, MH, mengucapkan selamat atas prestasi Nakes RSUD Tenriawaru dan mendorong terus adanya inovasi dalam pelayanan kesehatan. Beliau juga menekankan bahwa Indonesia tengah mengalami bonus demografi yang merupakan peluang besar untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone drg. Yusuf, M.Kes, menyampaikan rencana transformasi kesehatan yang melibatkan enam pilar. Salah satunya adalah pilar transformasi layanan primer yang akan memberikan fokus pada akses masyarakat di tingkat desa. Kader kesehatan di desa juga akan diberdayakan dengan peningkatan kompetensi dasar, sehingga mereka dapat mengurus kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia produksi, dan lansia.
Dengan adanya inovasi dan transformasi kesehatan, diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Bone dapat meningkat, sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045. (*)
