MALANG – Sejak proses lelang, proyek revitalisasi Alun-alun Tugu Kota Malang, senilai Rp6,9 miliar, mendapat sorotan masyarakat. Kini pekerjaannya kembali dipergunjingan lantaran dinilai lambat.
Proyek tersebut dikerjakan CV. Bidadari. SEbagai pemenang lelang pekerjaan proyek
dengan sumber dananya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. (APBD) harusnya sudah selesai setelah 120 hari kalender, terhitung setelah diterbitkan Surat Perintah Kerja (SPK). Namun hingga saat ini realisasinya baru mencapai 24,441 persen.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (Kabid RTH) DLH Kota Malang Laode Kulaita, saat dihubungi, Senin (31/7). Menurutnya, pekerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu sudah berjalan 45 hari kerja, dan progresnya sudah 24,441 persen.
“Kalau targetnya dalam 45 hari kalender itu 22,523 persen,”ucap Laode Kulaita.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek revitalisasi Alun-alun Tugu tersebut mengklaim dalam pekerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu Kota Malang, menunjukkan kemajuan sebesar 4,719 persen. Karena Laode mengaku proyek yang dikerjakan sesuai kontrak masih membutuhkan waktu 75 hari kalender.
Sebelum dikerjakan pertengahan Juni 2023 lalu, pekerjaan proyek tersebut sempat mengalami penundaan selama dua bulan karena masuk dalam program Monitoring Center for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan masuk dalam program MCP KPK, proyek pengerjaan penataan Alun-Alun Tugu Kota Malang yang difokuskan pada perbaikan pedestrian dan pembongkaran tembok mengelilingi area taman mengalami penyesuaian anggaran menjadi Rp 6,6 miliar