Tidurlah Kasihku
Oleh Hendrika LW
Mengapa kau tak segera tidur kasihku
Apakah ingatan mengadukan sesuatu pada cerita yang lalu
Saat kecil kita di desa, yang jauh dari mimpi-mimpi orang kota
Saat gemerisik bambu memadu dengan seruling di tengah ladang domba
Tidurlah kasihku,
mimpi-mimpi kita sebagai anak desa kan tetap terjaga
Meski zaman telah menggerus lahan kita bermain gobak sodor
Meski cahaya rembulan terpaksa mengalah
pada gemerlap lampu-lampu neon
sehingga kita tak lagi bisa petak umpet, di bawah pohon asem
Meski kunang-kunang tak lagi menemani cengkerama kita
Tidurlah kasihku,
lagu perindu yang dulu kunyanyikan dalam iringan derit bambu
Kan selalu menghantar lelahmu
dalam mimpi-mimpi indah
Tidurlah, cinta menjagamu di setiap waktu