Bertahanlah
Oleh : Riny Aur
Jika aku mampu dan bisa,
Akan kutepiskan semua duka
yang kau alami,
Akan kuhibur dikau dengan
laguku,
Akan kuobati sakit yg kau
alami,
Akan kuwarnai hari-harimu
dengan lukisanku
Dibalik kisah yg kau alami
saat ini,
Aku mencoba untuk mengerti
Walau berat bagimu,
Setiap jiwa tak berhenti
berharap,
Untuk kau sabar dan tabah,
Ada kata yang ingin
terungkapkan,
Namun terkunci bersama
galau yang mendalam,
Harapan dan asa yg tak
pernah tenggelam dalam jiwa
ragaku,
Negeriku,
Semoga kau kuat, sabar dan
tabah,
Semoga derita yang kau alami
saat ini akan segera berlalu,
Bertahanlah!
***
Bukan Salahku
✍🏻 Riessa Moeljanto
Memang sudah suratan
Aku begini?
Selalu menyusahkan
Bahkan merepotkan
Orang tua dan kakakku
Namun bukan salahku
Semua ini
T’lah menjadi takdirku
Sepanjang hidupku selalu bergantung pada orang
Kursi rodaku
Tempatku duduk selalu mengikut kemana saja
Walau aku tak mau menunggu belas ibamu
Aku bukan insan pemalas
Yang selalu ingin dilayani saja
Tapi aku tak berdaya untuk melakukan sendiri
Aku bukan insan pemalas
Yang selalu ingin dilayani saja
Tetapi…
Hanyalah insan yang terlahir tak sempurna
***
Jam Klasik
Oleh : Kimberly Harefa
kulirik jam klasik yang menggantung bebas di dinding kamarku
Masih berdetak
Seperti jantung yang masih setia berada dalam tubuhku
Nyata terdengar
Hari ini terasa cukup menguras isi dalam pikiranku
Kurebahkan diri di kasur
Menatap lampu kamar, tepat berada di atasku
Untung saja tak membuat sakit mata yang kini mungkin terlihat bengkak
“Cengeng”, kataku lirih
Menyeka kembali tetesan yang diwakili hujan malam ini
Aku seperti akan mengutuk diri sendiri jika terus begini
Seperti orang bodoh saja
Ternyata dadaku tak seluas lapangan golf yang dipenuhi penikmatnya
Tak setegar tiang yang dibuat kokoh oleh para perakit
Haruskah aku mundur perlahan,
atau tetap di sini menanti?
Untuk kali pertama, kau menoreh kecewa begitu dalam
Membuatku melukis kernyit di wajah yang sudah tak karuan
Ada apa?
Apa bosan menghasutmu?
Sudah begini,
Aku tetap saja mencintaimu
Entah seberapa sering kau tak mengabari
Harapan-harapan masih kupautkan dalam doa disepertiga malamku
Kuhentikan pikiranku
Ia terlalu lelah bercumbu dengan pilu
Detak jantung dan jam dindingku masih terdengar riuh
Biarkan saja; barangkali mereka hanya ingin menghiburku
Terima kasih untuk kisah hari ini
Semoga penantianku tak berujung perih
Berjuanglah kekasih
Aku menemani
#HanyaKataKim
20-5-20
***
Malam tanpa Kata
Oleh : Hendrika LW
Tanpa kebisingan
Pekat. Kelam.
Cahaya bintang’ pun lenyap
Entahlah!
Malam ini seperti tak bertuan.
Di bawah langit
Aku menatapnya
dalam kebisuan
Tanpa kata
Tanpa makna
Menatapnya dalam kerinduan
tanpa kedipan mata
Pun tanpa helaan napas
Sorot matanya tajam
Menusuk kalbu
Berdebar jantungku
Hingga aku rebah
dalam pelukan malam
Melumat mimpi
Basah sekujur tubuh
Laksana embun
Kala mimpi berserakan
malam bagaikan fantasi
Tentang esok
dalam rentang waktu
Tentang arti perjumpaan
Antara aku dan dia
Ku nyalakan perapian
Untuk menghangatkan tubuh
Yang menggigil tertusuk hawa dingin
Hanyut dalam belaian mesra
Menikmati cengkeraman malam
Menggenggam kesetiaan
Menebar janji
Seia sekata
kita berikrar
Agar cinta tak padam
Agar asmara tak usang oleh waktu
Sebab kita tak sebatas saling cinta
Namun belahan jiwa
Satu kandungan
Terlahir untuk memiliki
Hasrat yang sama.
Saling menyayangi!
Ah,
Malam!
andaikan bisa bercerita
Seindah rasa cintaku padamu
Wahai pujaan hati
Yang menabur kerinduan
Tanpa batas bertepi
yang menyusup
hingga fajar menyingsing
Andaikan
malam bisa bercerita
Tentang cintaku dan cintamu
Ia akan membisikkan gelora yang membuat Dewi bulan merasa ikut bahagia
Hingga bulan pun ikut cemburu
Andaikan ada kisah di sana
Mungkinkah kugapai mimpi?
Sedang getar rindu
Tuk memeluk cinta di malam nan sepi
Ah
Malam
Mimpi tentang dirinya.
Tak berkesudahan
Moga esok atau nanti
Kupeluk dia tak sebatas mimpi
***
Tikungan Kampus
Aku pulang kuliah lebih cepat. Dosen filsafat pendidikan berhalangan mengajar. Teman-teman berhamburan keluar. Sebagian menyerbu kantin karena sudah jam makan siang.
Teleponku berdering. Sepupuku yang baru datang dari Papua, mau main ke rumah. Saking senangnya aku buru-buru menuju halaman parkir. Setengah berlari. Sesampai di tikungan, aku menabrak seorang cowok yang berjalan berlawanan arah. Aku tersentak. Hampir saja terjatuh. Untung dia menahanku dengan lengannya yang berbulu. Aroma parfum Penhaligon’s Bleinheim dari dadanya, membuat hatiku tak berdaya.
Bertukar nomor telepon. Sejak itu kami menjadi akrab. Dosen bahasa Inggris Itu kemudian jadi pacarku. Hubungan kami seakan tanpa batas. Malam itu aku dan dia menginap di villa Ayodya. “Sayang, aku akan menikahimu akhir tahun ini.” Seperti pagi tanpa fajar. Dua minggu setelah itu, nomornya tidak aktif. Demi menghibur hati, aku ke MallKota. Tak sengaja aku menabrak seseorang di depan kasir. Hahh!! Dia bersama istri dan anaknya?