
Oleh :Hendrika LW
Malam ini
aku ditemani jutaan kata
dalam gelanggang puisi
Mereka beradu
dalam majas bahasa
yang lalu, kutuliskan….
Waktu merayap
begitu cepat,
mendekati 00.00
Padahal laju jarum jam
sama seperti kemarin
Tak pernah berubah ritme
Ahh! perasaanku saja,
yang membuatnya
seakan lebih cepat
Sinar mataku
tinggal lima watt…
semakin redup
Empuknya pembaringan
membuatku tak tahan
untuk segera tidur
Padahal gelanggang kata
masih ramai,
dalam pergulatan…
Mataku enggan terbuka,
rupanya pergulatan
harus berakhir
Gelanggang hari ini, ditutup
***
Secuil Inspirasi
Siang itu,
aku berburu buku
Tentu saja tidak di hutan rimba,
tetapi di gudang Kompas
yang lagi diskon
“Horee, hemat!”, kataku
Kuambil buku kecil
Bergambar orang menangis
sedang berendam
Menurutku aneh, ia berendam
di kolam air mata
“Belajar Lucu dengan Serius”, judulnya
Karya Hasta Indriyana
“Saya serius menyimak wayang
hanya pada adegan
yang banyak lucunya”.
“Kini,
jika muncul berbagai
permasalahan dalam hidup,
saya menikmatinya dengan ringan.
Sebagaimana punakawan”.
“Saya menertawakan
kepahitan-kepahitan
agar saya merasa sehat”.
Itu beberapa larik kata
yang kucuil dari bukunya
Tentu saja,
aku berterimakasih
pada Bung Hasta Indriyana
Untuk secuil kalimat
yang membuatku sepakat,
dengan rasa pahit
Hendrika LW, wartawan penulis sastra dan cerpen.