BONE–Komunitas Paguyuban Marga Sosial Tionghoa Kabupaten Bone merayakan Tahun Baru Imlek 2024 dengan penuh semangat dan kegembiraan. Acara yang digelar di Vihara Dharma Palakka, Jl Salak Kelurahan Jeppe’e Kecamatan Tanete Riattang Barat, Sabtu, 10 Februari 2024.
Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek, kegiatan Pujabakti menjadi salah satu momen yang paling dinanti-nantikan. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bhante Silayatano, seorang tokoh spiritual yang dihormati dalam komunitas.
“Kami sangat bersyukur dapat merayakan Tahun Baru Imlek ini bersama-sama dengan semangat yang luar biasa. Kegiatan Pujabakti hari ini menjadi momen yang sangat istimewa bagi kami,” ujar Hakim Lewa, ketua Paguyuban Marga Sosial Tionghoa Kabupaten Bone.
Dalam suasana yang penuh kekhusyukan, Bhante Silayatano memimpin doa-doa dan upacara keagamaan yang diikuti oleh para anggota komunitas dengan penuh rasa hormat dan kesungguhan.
“Tahun Baru Imlek merupakan waktu yang sangat penting bagi komunitas kami. Selain sebagai momen perayaan, kami juga menganggapnya sebagai kesempatan untuk merenung dan berjanji untuk menjalani tahun yang baru dengan lebih baik lagi,” tambah Hakim Lewa.
Perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini menjadi bukti nyata bahwa keberagaman budaya merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dirayakan bersama. Paguyuban Marga Sosial Tionghoa Kabupaten Bone berharap semangat kebersamaan dan persaudaraan akan terus menguat, membawa berkah dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat.
Ketua PSMTI Kabupaten Bone, Hakim Lewa juga mengungkapkan pentingnya momen ini dalam tradisi Tionghoa. Menurutnya, tahun ini disebut sebagai Tahun Naga Kayu, yang tak hanya merupakan simbol kekuasaan dan kehormatan, tetapi juga lambang kekayaan dan kemakmuran.
“Dalam tradisi Tionghoa, Tahun Naga Kayu membawa berkah dan rejeki yang melimpah. Semoga momentum Imlek ini membawa kedamaian dan kemakmuran bagi negara kita,” ujar Hakim Lewa.
Selain mengajak untuk merayakan tradisi Imlek, Hakim Lewa juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat Tionghoa dalam pelaksanaan pesta demokrasi yang akan diadakan pada tanggal 14 Februari 2024. Dia menekankan agar semua warga Tionghoa turut serta dalam proses demokrasi ini dan tidak melakukan golput.
“Setiap suara memiliki nilai yang sama pentingnya. Mari kita gunakan hak pilih kita untuk menentukan masa depan negara kita. Perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Yang terpenting, siapapun yang terpilih akan menjadi yang terbaik bagi kita semua,” tambah Hakim Lewa.
Dengan demikian, Hakim Lewa berharap bahwa Tahun Naga Kayu ini tidak hanya membawa keberuntungan dan kesuksesan individual, tetapi juga kesuksesan bersama dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Bhante Silayatano memimpin kegiatan Pujabakti dengan penuh semangat dan harapan. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa perayaan ini merupakan simbol dari awal tahun baru sesuai dengan Shio Naga Kayu, diharapkan membawa keberuntungan dan kesuksesan bagi semua.
“Saya berharap tahun ini akan menjadi tahun yang baik, penuh harapan, dan kemajuan bagi kita semua,” ujar Bhante Silayatano.
“Sebagai umat Buddha, kita harus menjaga kerukunan dengan umat dari berbagai agama. Gotong royong dan persatuan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang harmonis,” katanya.
Ia menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama serta meningkatkan toleransi. “Kerukunan ini harus dijaga dengan baik agar kita bisa menjadi manusia yang baik dan toleran terhadap sesama,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai harapannya dalam momen politik yang tengah berlangsung, Bhante Silayatano berharap proses politik berjalan dengan damai dan rukun. Setiap orang memiliki hak untuk memilih sesuai dengan keyakinannya sendiri.
“Kita tidak boleh memaksa orang lain untuk memilih sesuai dengan keinginan kita sendiri,” ujarnya.
Dengan demikian, Bhante Silayatano menekankan pentingnya menghormati pilihan politik setiap individu dan menghindari konflik yang tidak perlu. “Apapun pilihan politik kita, yang terpenting adalah kita tetap menjaga perdamaian dan menghormati perbedaan,” tutupnya. (*)