Sempat Tutup, dr Yosephine Pratiwi Segera buka Praktik Lagi

Sempat Tutup, Dr Yosephine Pratiwi Segera Buka Praktik Lagi
Ist
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sempat Tutup, Dr Yosephine Pratiwi Segera Buka Praktik Lagi
Ist

MALANG, – dr. Yosephine Pratiwi yang sebelumnya menutup tempat praktik di Apotek Kondang Waras di Jalan Raya Takeran, No.50 kav 6, Dusun Krajan, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, bakal membuka kembali praktik pekan depan.

Dr Yosephine mengatakan kali ini ia akan berpraktik di di depan El Hotel,. Lokasi baru ini diklaim lebih luas.

Wanita yang akrab disapa Tiwi ini menjelaskan, tempat baru tersebut, nantinya akan digunakan untuk praktik penanganan pasien yang terpapar Covid-19, dan akan mulai beroperasi pada Senin mendatang.

“Untuk pasien Covid itu bakal di gedung pendidikan vokasi UMM Malang depan eL Hotel Karangploso, mulai Senin jam 7-10 pagi, kalau di tempat lama (Apotek Kondang Waras) tetap buka, tapi untuk pasien non Covid, jam 5 sampai 7 malam,” kata dia, Sabtu (7/8)

Baca Juga :  KD Terus Gerilya Sosialisasikan Masalah Kesehatan

Tiwi menjelaskan, tempat baru tersebut didapat berkat jasa Camat Karangploso, dan Kepala Desa Ngijo, serta Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, dan Wakil Bupati Malang, H.Didik Gatot Subroto yang bersusah payah untuk mencarikan tempat lebih luas untuk penanganan pasien Covid-19.

“Tempat itu didapat pada Ahad (1/8) kemarin, sekitar jam 1 siang. Saat ini proses persiapan, tempatnya luas, bisa menampung ratusan pasien. Itu tempat milik UMM, saya di pinjami, kayak e gratis, tanpa sewa,” terangnya.

Menurut Tiwi, dengan tempat praktik baru ini, dirinya berharap memberikan pertolongan maksimal pada masyarakat yang terpapar Covid-19. Apalagi, di sekitar tempat tersebut, banyak orang yang pernah terpapar Covid-19 dan sembuh dengan terapi uap ini.

Baca Juga :  Pemkab Malang Sediakan Rp.13 Miliar untuk Covid-19

“Di lingkungan sekitar sini (Tempat praktik baru) banyak pasien saya yang sudah sembuh dari Covid, mereka mendukung saya buka disini,” ulasnya.

Dalam memberikan pengobatan tersebut, lanjut Tiwi, dirinya tidak memandang kaya miskin pasien tersebut, namun memandang beratnya penyakit Covid-19 yang diderita pasien.

“Di awal pandemi ini, saya awalnya melakukan pengobatan pada pasien yang Isoman dan memandang orang bawa duit apa tidak, yang saya pandang berapa beratnya penyakit pasien itu, meski tidak membayar juga gak masalah, yang penting sembuh,” tukasnya.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts