BONE–Dedi Hamzah, seorang pemuda yang lahir di Desa Mattoanging pada 12 Oktober 1987, telah melewati perjalanan hidup yang membanggakan. Ia merupakan anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Ambo Dalle, S.Pd, M.Pd dan Sahida. Namun, apa yang membuat Dedi istimewa bukan hanya latar belakang keluarganya, melainkan semangat dan dedikasinya dalam berbagai bidang.
Kehidupan awal Dedi Hamzah sangat erat kaitannya dengan dua desa yang berarti bagi dirinya, yaitu Desa Mattoanging di Kecamatan Tellu Siattinge dan Desa Cakkeware di Kecamatan Cenrana. Dedi adalah bagian dari rumpun besar di kedua desa tersebut, keturunan dari kakek dan neneknya yang pernah menjadi pemegang estafet kepemimpinan di tingkat lokal desa.
Semasa sekolah, Dedi Hamzah menunjukkan bakat dan kecerdasan yang luar biasa. Sejak SD, ia selalu meraih peringkat kelas dan aktif mewakili sekolah dalam berbagai ajang lomba. Ia melanjutkan pendidikan di berbagai sekolah, termasuk MAN 2 Watampone dan SMAN 1 Tellu Siattinge, lulus sebagai terbaik kedua pada tahun 2002.
Namun, pencapaian pendidikan Dedi tak berhenti di sana. Tahun 2007, ia melanjutkan pendidikan tinggi di STKIP Muhammadiyah Bone, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan berhasil lulus dengan predikat IPK CUM LAUDE. Saat ini, ia juga telah mencapai tingkat pendidikan pasca sarjana (S-2) di Universitas Cahaya Prima (UNCAPI).
Selama masa kuliahnya, Dedi Hamzah juga aktif dalam kegiatan organisasi, terutama di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai Kabid Keilmuan. Semangat pengabdian kepada masyarakat tampak dalam karirnya, dari menjadi wartawan di Harian Radar Bone hingga bekerja sebagai Tenaga Pendamping Profesional (TPP) di Kementerian Desa sejak tahun 2015 hingga sekarang.
Dedi tidak hanya mengejar kesuksesan pribadi. Pada tahun 2016, ia mendirikan Pusat Studi dan Advokasi Pemberdayaan Masyarakat (LSM-PUSDAM) dan pada tahun 2022, ia mendirikan Forum Masyarakat Sipil (FORMAS) ADE PITUE. Saat ini, Dedi Hamzah masih menjabat sebagai Ketua Umum di kedua lembaga tersebut, yang berfokus pada penguatan dan peningkatan kapasitas masyarakat desa.
Peran Dedi dalam dunia media juga patut diacungi jempol. Ia adalah CEO Founder Kabarbone.com, sebuah portal media online yang ia dirikan pada tahun 2020. Sebelumnya, ia juga mendirikan media online Penaisnpirasi.com pada tahun 2018. Sebagai seorang penulis aktif, Dedi juga menjadi pemimpin redaksi di media yang ia dirikan, kabarbone.com. Tidak hanya itu, ia juga menjadi Ketua Umum Asosiasi Media dan Wartawan Indonesia (AMWI) Periode 2022-2028, yang mewadahi puluhan media online dan cetak di Kabupaten Bone.
Namun, prestasi Dedi Hamzah tidak hanya terbatas pada dunia media dan pendidikan. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial sejak masa kuliah, melalui lembaga organisasi masyarakat yang ia dirikan.
Mungkin yang paling mencolok adalah ketika Dedi Hamzah memutuskan untuk berjuang di dunia politik. Dalam menghadapi ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja lembaga legislatif, Dedi memutuskan untuk maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) Partai PKS Nomor Urut 8 di Dapil 5 Bone, yang meliputi Kecamatan Awangpone, Tellu Siattinge, Cenrana, Dua Boccoe, dan Ajangale. Keputusannya ini membuktikan semangatnya dalam memperjuangkan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat.
Dalam perjalanan hidupnya, Dedi Hamzah telah menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya tentang pencapaian pribadi, melainkan juga tentang pengabdian kepada masyarakat dan keberanian untuk berjuang demi perubahan yang lebih baik. Semangatnya dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, media, sosial, hingga politik, adalah contoh yang patut diikuti dan menginspirasi banyak orang. (*)