BONE–Dray Vibrianto, seorang pria kelahiran Palu dan lulusan STPDN tahun 1995, telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bone. Perjalanannya dimulai sebagai seorang ASN di Kabupaten Bone, dengan menjabat sebagai Staf di Kantor Camat Palakka. Berkat dedikasinya, ia meraih promosi sebagai Sekretaris Camat di Amali, dan kemudian menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).
Setelah mengabdi selama 9 tahun sebagai Satpol, Dray dipromosikan sebagai pejabat eselon II, menjadi Staf Ahli Bupati dibidang pemerintahan. Dengan perjalanan karir yang cemerlang, ia mendapat kepercayaan sebagai Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bone, kemudian dipindahkan sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone. Tepatnya di tahun 2022, ia mendapat amanah sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bone.
Tugasnya yang pertama adalah mengantarkan Bone meraih Piala Adipura di akhir periode kepemimpinan pasangan Tafa’dal (A Fahsar-Ambo Dalle). Dray menyadari bahwa untuk mencapai tujuan ini, diperlukan perencanaan yang matang. Maka, langkah awal yang diambil adalah membangun fondasi yang kuat, dengan fokus utama pada pembenahan TPA Passippo.
Dengan bimbingan dari Bapak Bupati Bone Dr HA Fahsar M Padjalangi MSi dan Wakil Bupati Bone Drs H Ambo Dalle, TPA Passippo berhasil dibenahi. Pada tahun 2023, Bone berhasil meraih Piagam Penghargaan Adipura dengan nilai 72,80 Poin. Hal ini terjadi berkat pondasi yang telah dibangun dengan baik, sehingga semua indikator penilaian terus diperbaiki, termasuk di dalamnya TPA Passippo yang telah dilengkapi dengan gas metan yang dapat dinikmati masyarakat, serta telah dibangun slokan.
Dengan berbagai upaya tersebut, indikator tertinggi TPA Passippo telah memenuhi syarat kontrolenfil, gas metan, dan baku mutu air lindi dari sampah masih rendah. Berkat pencapaian ini, pada tahun 2023, Bone meraih poin 74,85, sehingga berhasil meraih Piala Adipura di tahun 2024.
Prestasi ini tidak hanya mengantarkan Bone meraih Piala Adipura, tetapi juga memberikan penghargaan berupa Dana Insentif Daerah (DAK) yang akan datang. Hal ini merupakan pengakuan atas kerja keras dan dedikasi Dray Vibrianto serta seluruh timnya dalam menjadikan Bone sebagai Kabupaten Adipura.
Dray Vibrianto juga memaparkan tantangan yang dihadapi dalam upaya meraih penghargaan Adipura. Meskipun pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar untuk beberapa kota, situasi di Bone sangat berbeda.
Di tengah upaya keras untuk memperbaiki kebersihan lingkungan, DLH Kabupaten Bone menghadapi keterbatasan anggaran yang menghambat langkah-langkah mereka. Sementara beberapa kota seperti Palu menerima dana besar untuk pengelolaan sampah, Bone harus berjuang dengan anggaran yang minim.
Dray Vibrianti menjelaskan bahwa di Kota Palu, setiap kelurahan mendapat dukungan anggaran yang signifikan untuk layanan pengangkutan sampah. Mereka bahkan memberikan grand max 40 desa kelurahan untuk pengangkutan sampah dengan upah yang mencakup UMP (Upah Minimum Provinsi) ditambah bonus. Namun, di Bone, tim Satgas hanya mendapat gaji sebesar 1 juta per bulan, sementara buruh dan driver hanya mendapat 1,5 juta plus asuransi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Keadaan semakin rumit dengan keterbatasan armada yang dimiliki oleh DLH Bone. Dengan hanya memiliki 20 kontainer untuk melayani 150 ribu jiwa, mobil penarik kontainer yang hanya 4 unit, dan satu alat berat di lokasi TPA, tantangan dalam mengelola sampah semakin besar. Operasional BBM sendiri menghabiskan 100 juta per bulan, sementara suku cadang dan perbaikan alat berat memakan biaya tambahan sebesar 25 juta. Biaya untuk tanah uruk guna mengontrol bau tidak sedap di sekitar TPA juga mencapai 30 juta per bulan.
Dalam situasi anggaran yang sangat terbatas, DLH Bone khawatir bahwa dana mereka akan habis pada bulan Agustus. Mereka berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap DLH Bone agar mereka bisa terus menjaga prestasi Kabupaten Adipura yang telah mereka capai. Upaya ini menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan, tidak hanya untuk kepentingan Bone tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Mantan Bupati Bone, Dr. HA Fahsar M Padjalangi, M.Si, secara tulus mengapresiasi prestasi yang telah dicapai oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang berhasil mengantarkan Kabupaten Bone meraih Piala Adipura. Dalam pernyataan, Fahsar menyatakan kebanggaannya atas pencapaian tersebut, menyebutnya sebagai prestasi tertinggi yang menjadi salah satu tujuan utama selama kepemimpinannya.
“Saya sangat bangga dengan capaian DLH dalam meraih Piala Adipura untuk Kabupaten Bone. Selama dua periode kepemimpinan saya sebagai Bupati, kami telah berhasil meraih sejumlah penghargaan, namun hanya satu prestasi yang selalu saya dambakan, yaitu Piala Adipura,” ungkap Dr. Fahsar.
Ia menekankan pentingnya penghargaan Adipura sebagai capaian tertinggi dalam bidang lingkungan hidup, menyatakan bahwa penghargaan Adiwwiyata dan Proklim terbaik pun telah berhasil diraih sebelumnya. “Adipura adalah prestasi yang paling saya dambakan, dan saya bersyukur karena bisa terwujud di akhir masa kepemimpinan saya sebagai Bupati Bone,” tambahnya.
Dr. Fahsar juga mengungkapkan fakta bahwa pencapaian ini menjadi sejarah bagi Kabupaten Bone, karena terakhir kali meraih Piala Adipura terjadi pada tahun 1955, dengan dirinya saat itu masih menjabat sebagai seorang Camat. “Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Kabupaten Bone, karena baru setelah 16 tahun bisa terulang sejarah seperti ini,” katanya dengan bangga.
Terakhir, Dr. Fahsar menekankan pentingnya untuk mempertahankan prestasi ini di masa mendatang, bahkan jika diperlukan dengan dukungan anggaran yang memadai. “Saya berharap prestasi ini dapat dipertahankan, dan saya berharap ada dukungan penuh untuk itu,” pungkasnya. (*)