Sugeng Kelola Limbah Medis Menjadi Bernilai Ekonomis

Sugeng Kelola Limbah Medis Menjadi Bernilai Ekonomis_zonanusantara.com
Salah satu hasil kerajinan tangan dari limbah medis hasil karya Sugeng

JAKARTA – Limbah medis seperti botol infus, lempengan (plat) logam, solder (arthroscope), harmonik (alat bedah untuk memotong dan membakar jaringan secara bersamaan), jika disulap menjadi kerajinan tangan bisa bernilai ekonomis.

Hal ini diungkapkan kepala Kamar Operasi Mayapada hospital, Jakarta, Sugeng Suryanto (52).

Read More

Di tengah kesibukannya, ia masih menyisakan waktu mengumpulkan limbah medis dan mendaur ulang menjadi kerajinan tangan (craft) berbagai bentuk termasuk patung.

Ia kemudian menjual hasil menyulap limbah medis ini dengan harga sekitar Rp 15 – 30 juta per piece.

“Limbah medis mahal, dan sering dibuang percuma. Sehingga saya sudah beberapa tahun belakangan ini, mengumpulkan dan merakit menjadi craft patung dan lain sebagainya. Nilainya Rp 15 – 30 juta per piece,”ungkap Sugeng Sabtu (6/5/2023).

Baca Juga :  Kejaksaan Agung Dukung Amandemen Konstitusi ke-5

Limbah memang berpotensi menularkan penyakit kalua tidak dikelola dengan tepat. Namun bisa bernilai ‘emas jika dikelola dengan baik, dan hati hati sesuai dengan SOP (standard operating procedure) rumah Sakit yang memberi dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

“Bahan medis bekas operasi saya kumpulkan kemudian saya rakit. Ada yang berupa patung, motor Harley-Davidson, patung macan, boneka dan lain sebagainya,” kata alumni sekolah tinggi ilmu kesehatan/keperawatan di Jakarta.

Baginya, kegiatan merakit limbah medis bukan hanya sebatas keterampilan tangan, melainkan juga disiplin dan ketekunan. Lanjutnya ia bisa menjualnya kepada para kolega dan dokter-dokter di Mayapada.

“Suatu karya dalam bentuk barang yang memiliki nilai estetika dan kegunaan, serta upaya interaksi & relasi dengan para kolega, atasan,”kata Sugeng.

Hasil kerajinan itu tidak semata -mata ia jual. Namun juga bisa diberikan dalam bentuk hadiah. Sugeng menyebut, ia pernah memberikan hadiah ulang tahun berupa patung macan terkait shio astrologi Tionghoa dan lukisan kepada Prof.DR.dr. Satyanegara, Sp.BS (ahli bedah saraf di Mayapada hospital).

Baca Juga :  Webinar Pemuda Bulan Bintang, Ketua DPD RI: Bonus Demografi Harus Jadi Kekuatan Bangsa

“Saya berusaha memberi hadiah ulang tahun kepada Prof. karena kami sangat dekat satu sama lain,”ujarnya seraya menambahkan proses pengerjaan craft membutuhkan waktu, 30 – 60 menit.

Fakultas Teknik Arsitektur landscape Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini
mengaku hadiah ulang tahun yang diberikan kepada Prof Satyanegara, termasuk unik dan beda dengan yang lain.

Dari usahanya ini Sugeng juga mendorong staf staf di bagian kamar operasi Mayapada untuk mengolah limbah. Tapi tidak ada yang berhasil. Selain bakat, membuat craft dari limbah harus dengan pikiran yang sedang rileks, tanpa beban.

“Craft motor-motor Harley-Davidson juga memanfaatkan Sekrup Pedikel (peralatan kesehatan medis yang digunakan dalam tindakan medis implan pada segmen tulang belakang), sekrup yang di punggung pasien,” kata ahli K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Rumah Sakit.

Menurutnya mengerjakan limbah harus dalam suana tenang, termasuk dering telpon atau WhatsApp ketika sedang menyelesaikan satu craft untuk kolega atau dokter-dokter Mayapada. (Setiawan Liu)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *