BONE–Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Bahtiar Baharuddin, MSi, melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Bone, Jumat, 12 Januari 2024. Kegiatan dimulai dengan jalan sehat yang diawali dari Kompleks Terminal Petta Ponggawae dan diakhiri di Pasar Sentral Palakka.
Pj. Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, M.H., bersama Ketua TP PKK Bone, Hj. Kurniati A. Islamuddin, S.Pd., M.M., turut mendampingi Gubernur Sulsel. Mereka meninjau Pasar Sentral Palakka dan ikut serta dalam Gelar Pangan Murah yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bone di Jl. M. T. Haryono, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel juga menyerahkan 2 (dua) Mesin Perajang Pisang Produksi ATI Makassar kepada Kelompok Usaha Keripik Pisang di Kabupaten Bone. Selain itu, diserahkan juga bibit cabe kepada Forkopimda Bone sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dan diversifikasi komoditas pertanian.
Gubernur Bahtiar Baharuddin menyampaikan, “Kami juga melakukan operasi pasar sesuai dengan arahan presiden dan Mendagri. Seluruh kepala daerah, termasuk program Pemda dan Satgas pangan, diminta untuk selalu mengevaluasi monitoring perkembangan harga-harga di pasar serta melakukan operasi pasar dan pasar murah sebagai cara mengendalikan inflasi di Sulsel,” katanya.
Beliau juga menyoroti tingginya harga cabai di pasar dan mengumumkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi hal tersebut. “Alhamdulillah, kita punya prestasi terbaik semenjak kami dipimpin. Selama ini inflasi Sulsel selalu berada di angka 3,53 persen, namun sekarang bisa turun menjadi 2,33 dan 2,71. Artinya, kita termasuk kelompok terbaik di Indonesia,” tandasnya.
“Kita akan intervensi pasar dengan menggerakkan penanaman cabai secara besar-besaran, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Sulsel. Benih cabe yang biasanya dibagi dalam jumlah kecil, tahun ini saya akan membantu dengan menyediakan benih cabe sebesar Rp100 juta. Ini adalah langkah konkret untuk mengatasi kenaikan harga cabai dan mendukung ketahanan pangan di Sulsel,” imbuhnya. (*)