Uskup Merauke Mengeluarkan Pernyataan Sikap atas Kekerasan di Papua

Uskup Merauke Mengeluarkan Pernyataan Sikap Atas Kekerasan Di Papua
Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC (ist)
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Uskup Merauke Mengeluarkan Pernyataan Sikap Atas Kekerasan Di Papua
Mgr. Petrus Canisius Mandagi Msc (Ist)

JAKARTA,- Tindakan kekerasan yang dilakukan dua oknum anggota TNI AU kepada salah seorang warga difabel di jalan raya Mandala – Muli, Merauke, Senin (26/7) mendapat perhatian dari pihak gereja setempat. Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC menyatakan sikap atas kejadian yang menimpa seorang warga difabel di daerah itu.

Berikut pernyataan sikap Uskup Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC terkait peristiwa kekerasan yang dilakukan terhadap seorang difabel di Papua, yang diterima, Rabu (28/7).

Pertama, Terima kasih kepada petinggi militer yang sudah dengan cepat melaksanakan tindakan hukum terhadap dua orang aparat militer Angkatan Udara yang melaksanakan kekerasan.

kedua, Setiap manusia, termasuk orang Papua, baik yang sehat maupun yang sakit adalah manusia, gambaran Allah. Karena itu mereka tidak bisa diperlakukan secara kasar. Mereka itu bukan binatang. Kami mengutuk setiap tindakan kekerasan terhadap manusia siapapun.

Ketiga, Yang melaksanakan tindakan kekerasan terhadap manusia harus ditangkap, diadili dan dihukum seberat-beratnya.

Baca Juga :  Diduga Lakukan Pelanggaran Berat, Anwar Usman Harus Diberhentikan Dengan Tidak Hormat

Keempat, Khusus terhadap orang Papua yang sudah terlalu lama mengalami sikap dan tindakan kekerasan dari pihak aparat militer dan mereka sungguh sudah terluka, hendaklah aparat militer minta maaf dan berjanji akan merubah cara pendekatan terhadap orang Papua. Hendaklah aparat militer mengasihi , menghargai dan melindungi orang Papua. Memang tetap haruslah menegakkan hukum pada siapapun yang bersalah, yang melawan hukum entah orang Papua atau bukan, namun penegakan hukum itu harus diwarnai dengan cinta, kelembutan dan bukan dengan dendam dan kekerasan, seperti dibuat oleh dua orang aparat militer angkatan udara.

Kelima, Karena orang Papua sudah banyak terluka dengan sikap dan tindakan kasar dan keras dari beberapa anggota militer, maka para anggota militer yang ditempatkan di Papua haruslah mendapat pembinaan khusus dalam hal karakter.

Keenam, Memang kami tidak menutup mata atas banyak anggota militer yang baik, yang sudah banyak berbuat baik untuk orang Papua secara khusus. Kepada mereka kami sangat berterima kasih.

Baca Juga :  Sidang Kasus SPI JPU Hadirkan Dua Saksi

Demikianlah pernyataan kami. Salam dan hormat, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, uskup Agung Merauke. (ML/IB).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Indan Gilang menyampaikan permohonan maaf mewakili institusinya atas insiden dua anggota yang melakukan kekerasan terhadap warga Papua.

“Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud J.A Dimara Merauke dan warga di sebuah warung makan di Merauke, TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf,” kata Indan dalam keterangan persnya.

Sementara itu Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menyampaikan akan menindak tegas dua personelnya yang melakukan kekerasan terhadap warga Papua di Merauke.

“Kami akan mengevaluasi seluruh anggota kami dan juga akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan,” kata Fadjar dalam keterangan video yang diunggah akun Twitter resmi @_TNIAU, Selasa, 27 Juli 2021.

 

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts