KEFAMENANU ZN,- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama mitra kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan kegiatan Promosi dan fungsi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) program percepatan penurunan stunting di Aula La’at Manekan, Noemeto, Jumat (9/2/2024).
Melki Laka Lena atau yang biasa di panggil Bung MLL, saat menyampaikan materi secara virtual (zoom) mengatakan, saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan program percepatan penurunan stunting dengan salah satu program yaitu makanan sehat.
Ia mengungkapkan, program ini sepenuhnya belum berjalan maksimal karena peran serta masyarakat dalam mendukung program ini masih sangat kurang.
“Contohnya program makanan sehat. Program ini berjalan tidak efektif, karena pada saat dimasak atau disediakan oleh pemerintah, orang tua tidak merespon untuk datang mengambil makanan tersebut, bahkan harus diantar ke rumah. Parahnya lagi, setelah diantar ke rumah, ada yang tidak makan. Inilah yang menyebabkan program ini berjalan tidak maksimal dan membuat anak stunting kekurangan gizi,” tukasnya.
Menurutnya, kerja percepatan penuruan stunting ini bisa berhasil apabila masyarakat aktif turut membantu.
” Kerja stunting ini jangan dilihat sebagai program pemerintah. Tetapi harus dilihat sebagai kolaborasi antara program pemerintah dan gerakan masyarakat. Tanpa gerakan masyarakat secara masif yang mau membantu pemerintah masih tetap akan sulit,” imbuhnya.
Sementara itu, Desry J. Tamael, SE Ketua Tim Kerja Keuangan, Anggaran dan BMN Perwakilan BKKBN Propinsi NTT mengatakan, kegiatan ini terlaksana atas kerjasama BKKBN Propinsi NTT Dengan Komisi IX DPR RI dengan Dinas P2KB Kabupaten Timor Tengah Utara yang membantu memfasilitasi kegiatan sehingga berjalan sesuai yang diharapkan.
“Kegiatan ini adalah terkait dengan promosi dan fungsi KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) percepatan penurunan stunting di Propinsi Nusa Tenggara Timur secara khusus di Kabupaten Timor Tengah Utara,” ujarnya.
Ia mengatakan, yang menjadi latar belakang dilaksanakan kegiatan ini adalah masih tingginya angka stunting di Propinsi NTT secara khusus Kabupaten TTU karena masuk sebagai tiga besar Kabupaten penyumbang angka stunting yang rata- rata masih di atas 20 persen.
Hal ini, kata ujar Dersy, yang menjadi latar belakang dilaksanakan kegiatan ini, agar bisa memberikan pemahaman kepada para peserta sehingga paling tidak, sudah bisa dicegah dengan merubah pola pikir dan juga perilaku di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam keluarga mereka masing-masing.
” Kita berharap, agar paling tidak materi yang didapat bisa diterapkan dalam keluarga sebagai corong untuk diimplementasikan dalam keluarga mereka masing-masing. Selain itu kita juga berharap kegiatannya berkelanjutan tidak berhenti di sini,” tukasnya.
Dersy menyebut, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga terhadap program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting, dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen, dan terintegrasi melalui komitmen penentu kebijakan (stakeholder) dan pemangku kepentingan (mitra kerja) dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota.
Adapun peserta kegiatan ini, imbuh Dersy berjumlah 350 orang terdiri dari pengelola program Bangga Kencana, Kader KB, keluarga beresiko stunting, pasangan usia subur (PUS), remaja usia 10-24 tahun, dan calon PUS/calon pengantin.
Dersy menyampaikan apresiasi kepada Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena yang telah mendukung program percepatan stunting, termasuk program Bangga Kencana yang memang diamanatkan dari BKKB.
“Kami berharap kedepan terus mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena untuk percepatan program penurunan stunting, paling tidak bisa membuahkan hasil agar angka stunting di Propinsi NTT bisa turun dan bisa mencapai target yang diharapkan baik secara nasional maupun di tingkat Propinsi,” harapnya.
Dersy juga menyampaikan terimakasih kepada Plt Kepala Dinas P2KB bersama jajaran yang sudah membantu termasuk dengan pemerintah daerah yang diwakili Asisten Pemerintah dan Kesra Setda TTU yang berkenan hadir memberikan arahan, sambutan bahkan materi kepada para peserta pada kegiatan ini.
“Pada bulan operasi timbang (BOT) Februari ini, kita berharap agar adanya penurunan angka stunting di Kabupaten TTU. Dan kalau di Kabupaten TTU bisa turun, tentunya memberikan kontribusi untuk angka stunting di Propinsi NTT juga bisa mencapai target angka penurunan seperti yang kita harapkan,” bebernya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas P2KB TTU, Richard Binsasi SE, mengatakan Promosi dan fungsi KIE merupakan sesuatu yang perlu diapresiasi. Karena dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten TTU.
“Kegiatan ini bagi kami sangat bermanfaat sekali karena dihadiri mereka-mereka yang menjadi target penurunan angka stunting di TTU. Harapan kami kedepan bisa bekerja lebih ekstra lagi sehingga angka stunting di TTU bisa kita turunkan,” tukasnya.