JAKARTA- Pemerintah kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jawa Timur, memberikan apresiasi kepada pengusaha H. Sukma Raharjo, yang membantu negara membangun fasilitas publik untuk masyarakat.
Camat Kalipare Darianto mengatakan atas kepedulian ini, ia telah melakukan koordinasi dengan wakil bupati, untuk menghadirkan H. Sukma Raharjo, pada saat pengresmian.
Rencana ini lanjutnya, masih menunggu realisasi penyelesaian fisik jembatan yang hampir rampung atau telah mencapai 90 persen.
“Saya sudah koordinasi dengan wakil bupati untuk menghadirkan H. Sukma Raharjo pada saat acara pengresmian jembatan,”kata Darianto, melalui sambungan ponsel dari Jakarta, Senin (31/01).
Ia menjelaskan, jembatan yang menghubungkan Dukuh Pangganglele dan Dukuh Duren, Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare itu, telah diusulkan ke pemerintah daerah sejak 15 tahun lalu melalui musyawarah desa. Namun belum ada realisasi.
Camat tidak menjelaskan alasan pemerintah daerah lambat merespon usulan warga terkait pembangunan jembatan itu. Setelah sekian lamanya waktu, ada pihak swasta yang berinisiatif membangun jembatan itu.
“Ya tentunya kita apresiasi pengusaha yang bantu masyarakat membangun jembatan,”ujarnya.
Camat mengaku jembatan yang dibangun dengan biaya lebih dari Rp 500 juta tersebut awalnya hanya sebuah gang sempit. Kondisi ini menyebabkan akses di sekitarnya menjadi terhambat. Berulangkali diusulkan warga, namun baru terealisasi, melalui bantuan pihak swasta. Panjang jembatan sekitar 200an meter, lebar delapan meter. Selain pihak swasta, pemerintah kecamatan ikut berkontribusi.
Untuk diketahui jembatan tersebut, kini menjelma menjadi lokasi wisata, lantaran dipasangi sejumlah lampu hias beraneka warna.
Lalu siapa H. Sukma Raharjo yang merogoh koceknya ratusan juta guna membangun jembatan? Ia merupakan pengusaha sukses di Bontang. Pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, kini menetap di Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Malang.
Selain membangun jembatan, kakek berusia 58 tahun dengan empat orang cucu ini juga pernah membantu warga membangun masjid. Kendati demikian, H. Sukma Raharjo, yang akrab disapa warga, Abah Sukma ini tetap menunjukkan sikap merendah.
Ketika diminta alasannya membangun jembatan, ia cuma tertawa sambil berujar. “Ah itu hak warga mas,”katanya singkat.
