Catatan : Yosef Naiobe – Makassar
Bupati Falen Kebo memulai langkahnya dari Beta Timor. Organisasi masyarakat yang menjadi jembatan emas menuju puncak karier politiknya di Bumi Biinmafo. Beta Timor, merupakan wadah bagi Falen Kebo untuk menyalurkan kebaikan yang telah lama diimpikan dan membangun reputasi sebagai pemimpin yang dicintai rakyat.
“Bela Tanah Timor”, itulah nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang digagas oleh Bupati TTU, Yosef Falentino Dellasale Kebo. Bergerak di bidang sosial, dengan tujuan mulia untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Beta Timor membangunkan mimpi panjang putra Insana Utara ini menjadi suatu kenyataan.
Semua berawal dari rasa kasih sayang yang tulus, untuk berbagi dengan orang lain. Seiring perjalanan waktu mantan anggota TNI ini mencari sarana untuk menyalurkan niat mulianya menyentuh yang lemah dan membahagiakan banyak orang, jauh sebelum menjadi orang nomor satu di Kabupaten Timot Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Keinginan tersebut perlahan-lahan menampilkan wujudnya. Mantan TNI- AD berpangkat mayor ini seringkali terjun langsung ke lapangan, menolong mereka yang membutuhkan. Tabiatnya, lebih suka di lapangan dan memberi contoh, ketimbang memerintah, meski hal itu bisa saja ia lakukan. Namun ayah dua anak buah kasih sayangnya dengan Andina Winantuningtyas ini, pantang melakukannya. Keseringan turun di lapangan tujuannya untuk memotivasi anggota Beta Timor, yang kini tersebar di wilayah TTU.
Tampil Sebagai Tiang penyangga
Tangannya kokoh, hatinya bening sebening embun yang menyejukkan. Pernah menggenggam senjata, menjelma menjadi tiang penyangga bagi yang tak berdaya, menjadi saluran berkat bagi kaum lemah yang termarginalisasi. Meskipun harus berpeluh keras, Falen Kebo tidak pernah mengeluh apalagi menyerah. Ia menyadari, membantu orang lain tidak harus menunggu sampai menjadi kaya. Membantu adalah kata kerja yang membutuhkan keiklasan dan ketulusan.
Bagi Falen Kebo, membantu tidak boleh ada embel-embel atau harapan untuk mendapatkan sesuatu sebagai imbalan. Membantu haruslah dilakukan dengan tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan apa pun sebagai gantinya. Ia rela meneteskan keringatnya yang mengkristal sebagai harapan banyak orang melalui lembaga ia rintis.
Menyulap duka menjadi rasa bahagia
Dengan perahu Beta Timor, putra asli Naibenu berlayar di tengah lautan duka, menaburi kebaikan dan mengubah air mata menjadi bahagia. Setiap hari, ia hadir di tengah masyarakat yang menangis, menyeka air mata mereka dengan uluran tangan dan memberi keteduhan.
Kepedulian yang tulus, menanggung biaya mulai dari hewan kurban hingga material lainnya. Kebaikan itu akhirnya bertumbuh subur, bahkan di antara orang kaya yang pelit. Masyarakat di TTU sadar bahwa Falen Kebo adalah sosok yang peduli, yang tidak memikirkan apa kata orang lain.
Ia menampilkan dirinya sebagai sosok pemimpin yang membawa harapan baru di TTU, bersama dengan Kamelus Elu. Semoga kebaikan mereka terus bersemi dan membawa kebahagiaan bagi masyarakat di TTU.
***
Yosef Naiobe, Jurnalis dan penulis sastara. Asal Mamsena, TTU, tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Tim Media Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman dan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. Dua bersaudara ini merupakan adik kandung Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman.