KEFAMENANU,- Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terus bergerak merealisasikan pembangunan Bendungan Tantori di Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki Anleu.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, turun langsung meninjau lokasi pada Jumat (14/3/2025) untuk memastikan kesiapan lahan serta kelancaran proyek ini. Bendungan Tantori dirancang memiliki kapasitas 56 juta meter kubik air dan membentang di lahan seluas 25 hektare.
Infrastruktur ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi ketahanan air dan irigasi, terutama untuk menyelamatkan sekitar 12.000 hektare lahan pertanian di wilayah Ponu dan sekitarnya.
“pembangunan bendungan ini harus berjalan tanpa kendala, terutama dalam hal penggunaan lahan. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, serta RT/RW, dan ada kesepakatan dengan masyarakat terkait lokasi pembangunan,” kata Bupati Falen.
Ia menambahkan bahwa berbagai potensi hambatan, seperti pemindahan kuburan dan rumah warga, telah diselesaikan.
Pemerintah daerah memastikan tidak ada lagi sengketa lahan yang dapat menghambat proyek strategis ini.
“Kami juga telah mendapat jaminan dari masyarakat bahwa semua persoalan lahan sudah tuntas. Ini penting agar saat proyek dimulai, tidak ada konflik yang muncul di kemudian hari,” tambahnya.
Langkah berikutnya, kata Bupati Falen, adalah menyampaikan laporan kepada pemerintah provinsi dan pusat untuk memastikan pembangunan dapat segera direalisasikan.
Pembangunan Bendungan Tantori menjadi bagian dari strategi peningkatan infrastruktur pertanian di TTU, yang diyakini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Dalam kunjungan ini, Bupati TTU didampingi Anggota DPRD TTU, Mikhael Melki Lopes, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten TTU. Pemerintah daerah berharap proyek ini dapat segera berjalan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat TTU.
