BONE–Dalam suasana penuh kebanggaan dan semarak, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Drs. A. Fajaruddin, MM menghadiri acara Graduation Ceremony SMPN 1 Watampone untuk Tahun Pelajaran 2023/2024. Acara yang digelar pada Sabtu ini dihadiri oleh para siswa, orang tua, guru, dan staf sekolah, serta sejumlah undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Drs. A. Fajaruddin, MM menekankan keunggulan dan keunikan SMPN 1 Watampone. “Ciri khas SMPN 1 Watampone setiap membuat kegiatan pasti selalu tampil semarak. Dalam catatan Disdik, SMPN 1 Watampone merupakan sekolah terbaik dan andalan Disdik. Kualitasnya tidak diragukan lagi. SMPN 1 Watampone penuh gudang prestasi bukan cuma akademik maupun non akademik. Jadi berbanggalah orang tua siswa yang telah menjadi bagian dari SMPN 1 Watampone,” ujar Fajaruddin.
Ia juga mengajak para orang tua untuk mengajak keluarga dan tetangga mendaftarkan anak-anak mereka di SMPN 1 Watampone menjelang penerimaan peserta didik baru. “Menjelang penerimaan peserta didik baru, ajaklah keluarga dan tetangga untuk mendaftarkan anak didiknya di SMPN 1 Watampone,” pintanya.
Terkait kendala kekurangan guru, Drs. A. Fajaruddin, MM menegaskan bahwa hal ini terus menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan Kabupaten Bone. “Kendala sekolah terkait kekurangan guru terus menjadi atensi Dinas Pendidikan Kabupaten Bone dalam perekrutan PPPK yang akan datang,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk kecerdasan dan karakter anak-anak. “Tugas dan tanggungjawab sebagai guru pembina adalah bagaimana mengolah kecerdasan orang dewasa yang dibentuk dari usia 4-18 tahun. Pada usia 4 tahun, kecerdasan anak bisa berkembang 50 persen, 8 tahun 30 persen, dan pada usia 18 tahun kecerdasan anak berkembang 20 persen. Kecerdasan intelektual tidak bisa menyongsong masa depan anak tanpa karakter yang baik. Maka dari itu, pendidikan karakter harus sejalan dengan pendidikan ilmu pengetahuan,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan dampak perkembangan teknologi terhadap etika anak-anak. “Perkembangan teknologi saat ini yang mudah diakses tanpa dibekali pendidikan karakter berdampak pada etika anak. Saat sekarang ini, sudah banyak yang tak memiliki adab. Orang tua murid maupun sekolah harus mengedepankan pendidikan karakter. Ilmu pengetahuan sangat mudah diperoleh dan diakses di internet, tetapi pembentukan karakter anak-anak tidak bisa diperoleh di internet. Itu semua dapat dibentuk dengan sentuhan hati dan sentuhan kasih sayang. Secanggih apapun teknologi, itu tidak akan bisa menggantikan peran guru,” ujarnya.
A. Fajaruddin mengakhiri sambutannya dengan menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pendidikan. “Esensi pendidikan adalah tanggungjawab kita semua. Jangan serahkan sepenuhnya pendidikan ke sekolah. Pendidikan pertama itu ada di lingkungan keluarga. Karena memang waktu lebih banyak anak bersama-sama dengan keluarga. Ketiga komponen harus bersinergi: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jika ini dapat diwujudkan, maka kita akan bisa meraih Generasi Emas 2045,” tandasnya.
Acara Graduation Ceremony ini tidak hanya menjadi momen perpisahan bagi para siswa kelas akhir, tetapi juga menjadi ajang untuk merayakan berbagai prestasi yang telah diraih oleh siswa-siswi SMPN 1 Watampone sepanjang tahun pelajaran ini. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi dari semua pihak, SMPN 1 Watampone terus berkomitmen untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berprestasi dan berkarakter. (*)
