JAKARTA,- Sejumlah ormas di Jakarta menggelar aksi demo di Balaikota, Kamis (1/4).
Para pendemo menuntut Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membubarkan TGUPP karena dinilai hanya mrmbuang anggaran untuk menggaji anggota TGUPP.
Ketua Koalisi Peduli Jakarta (KPJ) Amos Hutahuruk, mengatakan anggaran yang digunakan untuk TGUPP, tidak efektif.
“Anies kami anggap membuang-buang anggaran besar dengan menggaji para TGUPP yang tak memliki fungsional dalam kinerjanya. Sebaiknya TGUPP dibubarkan dan anggaran diperuntukan warga DKI,”pinta Amos dalam orasinya.
Dengan alasan tersebut para pendemo yang terdiri dari Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, Koalisi Peduli Jakarta (KPJ), Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ), Semangat Kebangkitan Tambora (SKT), dan Perkumpulan Orang Betawi (POB) meminta Gubernur Anies Baswedan membubarkan TGUPP.
Dalam tuntutannya, Amos menyebut hasil audit BPK DKI Jakarta mencatat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan pembayaran kepada FEO Ltd selaku promotor dan pemegang lisensi Formula E terkait penyelenggaraan acara tersebut senilai 53 juta poundsterling Inggris atau setara Rp 983,31 miliar pada 2019-2020.
“Terungkap bahww Anies sudah bayar hampir Rp 1 T demi Formula E,” beber Amos.
Sementara Ketua Umum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Mustofa Hadi Karya, mengapresiasi Sekda DKI Marullah Matali atas aspirasi yang disuarakan ormas tersebut.
atas aksi damai yang bertajuk ‘Kami Cinta DKI Jakarta’ di Balaikota. Dalam ucapannya kepada FWJ – Indonesia, ia menganggap perlu adanya kritik membangun untuk terciptanya pemerintahan yang baik. Sekda juga berjanji akan merangkul dan memberikan ruang diskusi terkait tuntutan aksi tadi.
Sementara itu, Ketua Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ) Agus Supriyanto mengatakan Gubernur DKI Anies Baswedan harus bersedia mendengar masukan dari berbagai elemen masyarakat. Agus juga mengapresiasi Sekda DKI atas masukan dari para pendemo.
“FWPJ sangat mengapresiasi Pak Sekda Marullah yang dengan cepat merespon aksi teman-teman. Beliau akan menerima perwakilan teman-teman itu bagus. Artinya, Pak Sekda mendengar aspirasi masyarakat,” pungkasnya.
